Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Kompas.com - 28/03/2024, 17:03 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah membuka kembali aktivitas penerbangan Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat yang sempat ditutup imbas letusan Gunung Marapi.

Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah 6 Padang Capt. Megi H Helmiadi mengatakan, penutupan sementara tadi dilakukan selama pukul 10.00 WIB sampai 14.00 WIB, Kamis (28/3/2024).

"Sudah dibuka kembali. (Ditutup) sampai jam 14.00 WIB," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (28/3/2024).

Baca juga: Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Sebelumnya pada pukul 13.00 WIB, Megi mengungkapkan, Bandara Minangkabau masih ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.

"(Ditutup sementara sejak) tadi siang jam 10.00. Untuk sekarang masih close, belum ada info update lagi," ucapnya.

Megi mengungkapkan, Bandara Internasional Minangkabau ditutup sementara karena adanya abu vulkanik Gunung Marapi. Hal ini berdasarkan hasil pemantauan sebaran abu vulkanik erupsi Gunung Marapi hari ini pukul 06:00 WIB sampai 09:45 WIB.

Baca juga: AP II Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran 2024 di Bandara Soetta Terjadi 5-6 April

Dia merincikan, berdasarkan Volcanic Activity Report yang dikeluarkan oleh PVMBG, telah terjadi erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat pada pukul 03:20 WIB tadi dengan tinggi kolom abu teramati + 1.000 meter di atas puncak, Amplitudo maksimum 20 mm, Durasi 1 menit 38 detik.

Kemudian berdasarkan SIGMET yang diterbitkan oleh MWO Jakarta, abu vulkanik Gunung Marapi mencapai ketinggian FL150 bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan angin 10 Knots dan diprakirakan tidak berubah.

Namun berdasarkan Volcanic Ash Advisories (VAA) yang diterbitkan oleh VAAC Darwin, sebaran abu vulkanik Gunung Marapi Sumatera Barat tidak teridentifikasi melalui satelit data dikarenakan tertutup awan.

Baca juga: Bandara Singkawang Beroperasi, Erick Thohir: Dorong Pariwisata dan Ekonomi

Demikian juga berdasarkan ASHTAM No VAWR3107 sebaran abu vulkanik tidak dapat terlihat dengan citra satelit data dikarenakan tertutup awan.

Sementara berdasarkan hasil pengamatan secara visual di Bandara Internasional Minangkabau menggunakan paper test pada pukul 07:00 WIB-09:45 WIB, hasilnya positif ada abu vulkanik.

PERUM LPPNPI melakukan airspace observation pada area terdampak abu vulkanik serta menjauhkan lalu lintas penerbangan dari poligon sesuai dengan ASHTAM.

"Atas dasar hal tersebut diatas Bandara Internasional Minangkabau diinstruksikan untuk DITUTUP melalui NOTAM pada pukul 03:00 UTC / 10:00 WIB sampai dengan pukul 07:00 UTC / 14:00 WIB perkiraan," tuturnya.

Baca juga: Punya Infrastruktur hingga SDM Mumpuni, 3 Bandara Angkasa Pura II Raih Penghargaan Global ACI

40 Penerbangan Terdampak

Diberitakan sebelumnya, letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat menyebabkan 40 penerbangan yang berangkat maupun datang ke Bandara Internasional Minangkabau tertunda.

"Ada total 40 penerbangan yang tertunda akibat erupsi Marapi ini," kata Megi.

Megi merinci terdapat 21 penerbangan yang akan datang ke BIM dan 19 yang berangkat dari BIM dengan total penumpang 4.252 orang.

Jumlah penerbangan yang terdampak bisa bertambah jika penutupan sementara BIM diperpanjang.

"Saat ini penutupan BIM dari pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB. Penutupan ini terus kita evaluasi berdasarkan kondisi terakhir," jelas Megi.

Baca juga: Libur Panjang, Kemenhub Tinjau Kesiapan Bandara Soekarno-Hatta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com