Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tujuan Kebijakan Fiskal yang Dijalankan di Indonesia

Kompas.com - 30/03/2024, 13:58 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Ada beberapa tujuan kebijakan fiskal yang dijalankan pemerintah. Dari mulai mendorong pertumbuhan ekonomi hingga pengentasan angka kemiskinan.

Mengutip laman Kementerian Keuangan, kebijakan fiskal adalah langkah-langkah yang dilakukan pemerintah guna mengelola pengeluaran dan perpajakan atau penggunaan instrumnen fiskal untuk mempengaruhi bekerjanya sistem ekonomi agar memaksimumkan kesejahteraan ekonomi.

Kebijakan fiskal dapat digunakan untuk merangsang atau menstabilkan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah dapat mempengaruhi tingkat pengeluaran melalui perubahan dalam anggaran publik dan pajak untuk mendorong investasi dan konsumsi.

Dengan mengatur belanja pemerintah dan tarif pajak pula, kebijakan fiskal dapat membantu menjaga stabilitas harga dengan mencegah terjadinya inflasi yang berlebihan atau deflasi yang merugikan.

Baca juga: Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Tujuan kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal adalah serangkaian tindakan yang diambil oleh pemerintah terkait dengan pengeluaran, pendapatan, dan utang negara. Tujuan kebijakan fiskal bisa bervariasi tergantung pada situasi ekonomi maupun target yang ditetapkan pemerintah.

Berikut yang merupakan tujuan kebijakan fiskal adalah:

1. Mendorong pertumbuhan ekonomi

Di Indonesia, seringkali tujuan kebijakan fiskal adalah guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Pemerintah dapat meningkatkan belanja APBN, terutama dalam infrastruktur dan proyek-proyek pembangunan lainnya.

Hal ini akan meningkatkan permintaan dalam ekonomi, mendorong aktivitas ekonomi, dan menyebabkan pertumbuhan output dan pendapatan.

Mendorong pertumbuhan ekonomi lewat fiskal juga bisa ditempuh dengan tarif pajak. Penurunan tarif pajak, terutama bagi individu dan perusahaan, dapat meningkatkan daya beli dan investasi.

Ini dapat menghasilkan lebih banyak uang di masyarakat dan mendorong pengusaha untuk memperluas bisnis mereka, yang pada gilirannya dapat menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: 7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

2. Mengendalikan inflasi dan deflasi

Salah satu tujuan dari kebijakan fiskal yang paling utama adalah mengendalikan harga. Kebijakan fiskal dapat digunakan untuk mengendalikan inflasi dan deflasi melalui beberapa strategi.

Pemerintah dapat menyesuaikan tarif pajak untuk mengendalikan inflasi. Jika inflasi meningkat, pemerintah dapat meningkatkan tarif pajak untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat, yang pada gilirannya dapat membantu menekan permintaan agregat dan mengendalikan inflasi.

Sebaliknya, jika terjadi deflasi atau perlambatan ekonomi, pemerintah dapat mempertimbangkan penurunan tarif pajak untuk merangsang pengeluaran dan mendongkrak permintaan agregat.

Pemerintah juga dapat mengatur belanja publiknya untuk mempengaruhi inflasi. Misalnya, ketika inflasi meningkat, pemerintah dapat mengurangi belanja pada proyek-proyek non-esensial atau menunda pembangunan infrastruktur besar yang mungkin menyebabkan peningkatan permintaan agregat.

Sebaliknya, ketika ekonomi mengalami deflasi, pemerintah dapat meningkatkan belanja pada proyek-proyek infrastruktur dan layanan publik untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan mendorong permintaan.

Baca juga: 7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

3. Mengurangi kemiskinan

Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk menekan angka kemiskinan. Pemerintah dapat mengadopsi kebijakan pajak yang lebih progresif dengan menurunkan tarif pajak bagi kelompok pendapatan rendah. Ini dapat meningkatkan daya beli mereka dan mengurangi tekanan finansial yang menyebabkan kemiskinan.

Kebijakan fiskal dapat memberikan insentif kepada perusahaan untuk menciptakan lapangan kerja melalui berbagai cara, seperti pengurangan pajak atau kredit pajak bagi perusahaan yang merekrut pekerja dari kelompok rentan atau yang memiliki program pelatihan kerja.

Pemerintah dapat meningkatkan anggaran untuk program bantuan sosial seperti tunjangan pengangguran, bantuan tunai langsung, dan program kesejahteraan lainnya. Program ini membantu menyediakan jaringan pengaman sosial bagi individu dan keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan.

4. Mengurangi pengangguran

Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mengurangi pengangguran melalui beberapa strategi yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesempatan kerja.

Pemerintah dapat meningkatkan belanja publiknya pada proyek-proyek infrastruktur dan layanan publik. Investasi ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja langsung dalam pembangunan proyek, tetapi juga merangsang kegiatan ekonomi lainnya dalam rantai pasokan.

Pengurangan tarif pajak atau memberikan insentif pajak kepada perusahaan juga dapat mendorong investasi dan ekspansi bisnis, yang pada gilirannya dapat menciptakan lapangan kerja baru.

Pemerintah dapat memberikan insentif kepada perusahaan yang merekrut pekerja baru atau mempekerjakan mereka yang berada dalam kelompok rentan, seperti pemuda atau orang-orang yang kehilangan pekerjaan.

Baca juga: 7 Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter serta Contohnya

5. Stabilisasi harga

Salah satu tujuan dari kebijakan fiskal yang paling utama adalah untuk stabilisasi harga-harga, terutama kebutuhan pokok, baik untuk mencegah inflasi yang berlebihan maupun mengatasi deflasi.

Pemerintah dapat mengatur anggaran publiknya dengan bijaksana, terutama dalam hal belanja pemerintah. Selama periode ketika inflasi meningkat, pemerintah dapat mengendalikan pengeluarannya untuk mencegah terjadinya peningkatan permintaan agregat yang berlebihan.

Sebaliknya, selama periode deflasi atau perlambatan ekonomi, pemerintah dapat meningkatkan belanja publik untuk merangsang permintaan agregat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah juga dapat menggunakan kebijakan pajak untuk mengendalikan inflasi dengan menaikkan tarif pajak jika inflasi meningkat. Ini dapat mengurangi daya beli masyarakat dan menekan permintaan agregat. Sebaliknya, pemerintah dapat menurunkan tarif pajak selama periode deflasi untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong permintaan agregat.

6. Stabilitas keuangan

Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk stabilisasi keuangan. Pemerintah dapat mengatur belanja publik dan pendapatan agar defisit anggaran tetap dalam batas yang dapat diterima. Mengurangi defisit anggaran dapat membantu mencegah kenaikan tingkat bunga, mengurangi risiko default, dan menjaga kepercayaan investor.

Dalam praktiknya, pemerintah harus mengelola utangnya dengan bijaksana untuk menghindari krisis keuangan. Ini meliputi pemantauan dan pengendalian pertumbuhan utang, diversifikasi sumber pembiayaan, dan mengelola jadwal pembayaran utang dengan hati-hati.

Baca juga: Kebijakan Fiskal Ekspansif: Pengertian, Tujuan, dan Contoh

7. Keadilan sosial

Salah satu tujuan dari kebijakan fiskal yang paling utama adalah pemerataan pendapatan. Kebijakan fiskal dapat menjadi alat penting dalam mencapai keadilan sosial, dengan menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih inklusif dan merata. Berikut adalah beberapa kebijakan fiskal yang dapat diterapkan untuk mencapai tujuan keadilan sosial:

Pemerintah dapat menerapkan sistem pajak progresif di mana tarif pajak meningkat seiring dengan tingkat pendapatan. Ini berarti bahwa mereka dengan pendapatan yang lebih tinggi membayar proporsi pajak yang lebih besar, yang dapat membantu mengurangi kesenjangan pendapatan dan meningkatkan redistribusi kekayaan.

Lalu program bantuan sosial atau subsidi dapat digunakan untuk membantu kelompok masyarakat yang kurang mampu, seperti tunjangan pengangguran, bantuan pendidikan, atau program kesehatan yang terjangkau. Ini membantu memastikan bahwa kebutuhan dasar dari masyarakat yang rentan terpenuhi dan mengurangi kesenjangan sosial.

Karena tujuan kebijakan fiskal adalah untuk pemerataan, makan pemerintah dapat menghapus atau menyesuaikan insentif pajak yang memberikan keuntungan yang tidak adil bagi kelompok tertentu. Misalnya, menghilangkan celah pajak atau insentif pajak yang hanya menguntungkan golongan tertentu dapat meningkatkan keadilan dalam sistem pajak.

Baca juga: Fitch Ratings Ingatkan Risiko Fiskal Menengah RI Akan Naik, Mengapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com