Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Usai, Investor Soroti Potensi Defisit Fiskal RI hingga Pengganti Sri Mulyani

Kompas.com - 21/03/2024, 12:37 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

Disebut JAKARTA, KOMPAS.com - Investor asing mulai khawatir terhadap kinerja obligasi pemerintah Indonesia, pasca pelaksanaan pemilihan umum presiden (Pilpres) 2024.

Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diumumkan sebagai pemenang Pilpres 2024.

Keraguan investor mulai muncul seiring dengan kekhawatiran kinerja fiskal pemerintah ke depan yang dibayang-bayangi potensi pembengkakan anggaran belanja imbas dari sejumlah program unggulan yang dijanjikan pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut.

Baca juga: Kata Prabowo di Depan Investor: Insya Allah Saya Dilantik 20 Oktober

Ilustrasi obligasi. SHUTTERSTOCK/OK-PRODUCT STUDIO Ilustrasi obligasi.

Dilansir dari Bloomberg, Kamis (21/3/2024), sejak dilaksanakannya Pilpres pada 14 Februari lalu, modal asing telah keluar sebesar 1,1 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 17,30 triliun (asumsi kurs Rp 15.727 per dollar AS) dari pasar keuangan RI. 

Angka itu jauh lebih tinggi dibanding dengan pasar keuangan negara di kawasan Asia lain, seperti Thailand yang mencatatkan aliran modal asing keluar sebesar 502 juta dollar AS.

Sementara itu, Korea Selatan dan India justru mencatatkan aliran modal asing masuk.

Program makan siang dan susu gratis yang dijanjikan oleh Prabowo dinilai "menakuti" investor, sebab kebutuhan anggarannya yang mencapai Rp 460 triliun berpotensi membuat defisit fiskal melebar.

Baca juga: Fitch Rating Soroti Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

"Manajer investasi menyuarakan kekhawatiran terhadap potensi pelonggaran kebijakan fiskal yang diambil oleh pemerintahan baru, seiring dengan program makan siang gratis yang dijanjikan pada saat kampanye tanpa detail pembiayaan yang jelas," ujar Pakar Goldman Sachs, Danny Suwanapruti. 

Investor menyadari, dalam jangka panjang program makan siang gratis bakal berimplikasi positif terhadap kesehatan penerima manfaat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com