Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah, Bukan Urus Impor Daging Kerbau

Kompas.com - 03/04/2024, 07:26 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan izin impor daging kerbau tahun 2024.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Syamsul Ma’arif mengatakan, sesuai rapat yang dipimpin Menko Perekonomian pada 28 Maret 2024, telah diputuskan bahwa izin impor daging kerbau hanya diberikan pada PT Berdikari dan PT PPI.

“Jadi begitu keputusan pemerintah selaku regulator,” ujar Syamsul lewat siaran persnya, Selasa (2/4/2024).

Baca juga: Bulog Ungkap Penyebab Stok Daging Kerbau Kosong Jelang Lebaran

Syamsul juga mengatakan sebenarnya saat ini beban Bulog juga sangat berat. Ia menilai Bulog tidak sanggup menyerap hasil panen jagung dan gabah petani

Oleh karena itu, ia menilai Bulog tidak perlu menambah beban dengan melakukan impor daging kerbau.

“Importasi jutaan ton beras saat ini sepertinya belum maksimal. Begitu pula serapan jagung masih macet. Sebaiknya fokus bisnisnya membantu petani dalam negeri. Toh impor daging kerbau juga dilakukan oleh BUMN juga,” lanjutnya.

Baca juga: Mentan Minta Bulog Ikut Serap Gabah, Bukan Hanya Beras

Sebelumnya, Perum Bulog menyatakan stok daging kerbau di penyimpanan Bulog kosong menjelang Lebaran.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menjelaskan Bulog sudah mengajukan izin import daging kerbau sebanyak 100.000 ton.

Namun hingga saat ini Kementerian Perdagangan belum memberikan izin impor tersebut.

“(Realisasi daging kerbau impor) nol. Izinnya enggak ada. Bulog tidak atau belum mendapatkan izin importasi daging kerbau (tahun 2024 ini),” ujarnya di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Baca juga: Bulog Pastikan 450.000 Ton Beras Impor Akan Masuk Maret Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com