JAKARTA, KOMPAS.com - Thira, seorang pekerja swasta, bersyukur bisa menikmati tunjangan hari raya (THR) yang diterimanya dari perusahaan tempatnya bekerja beberapa hari yang lalu.
Thira mengatakan, dia THR dengan saudara dan orangtuanya meski sebagian besar THR dialokasikan untuk beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi oleh gaji bulanan.
"Karena jarang-jarang nyawer (berbagi THR) begitu, jadi ya sudah, hitung-hitung setahun sekali berbagi rezeki, dikasih-kasih dikit untuk THR ke saudara atau anak-anak," kata Thira saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (2/4/2024).
Baca juga: 5 Tips Atur Uang THR secara Maksimal
Thira mengatakan, THR yang diterimanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder. Kemudian, sebagian kecil diberikan kepada orangtuanya.
"THR digunakan untuk keperluan atau hal-hal yang ingin dibeli yang tertunda seperti sepatu, tas, yang biasanya tidak ter-cover oleh gaji bulanan, karena gaji bulanan di ibu kota paling buat kebutuhan primer (kebutuhan pokok) aja cukupnya," ujarnya.
"Lalu kasih juga sebagian kecilnya ke orangtua. Dan mungkin sisanya dipakai untuk operasional selama pekan Idul Fitri yang akan banyak mobilitas atau kegiatan," sambungnya.
Thira mengaku, dirinya tetap mengatur agar THR tidak habis begitu saja. Caranya dengan menyisihkan sebagian THR yang diterima untuk ditabung.
Baca juga: Cerita Pekerja Andalkan THR untuk Bayar Sekolah Anak dan Cukupi Kebutuhan Lebaran
"Dibisa-bisain disisihin untuk ditabung meskipun sedikit," ucap dia.
Adapun pemberian THR Keagamaan 2024 ini sesuai dengan Surat Edaran Menaker Nomor M/2/HK.04/III/2024 tentang Pelaksanaan Pemberian THR Keagamaan Tahun 2024 Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.