Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Penguatan, Rupiah Melemah

Kompas.com - 05/04/2024, 10:04 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (5/4/2024). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.20 WIB, IHSG berada pada level 7.274,55 atau naik 20,15 poin (0,28 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.254,39.

Sebanyak 210 saham melaju di zona hijau dan 172 saham di zona merah. Sedangkan 198 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 4,8 triliun dengan volume 7,1 miliar saham.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Kompak Ditutup Menguat

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG berpotensi mengalami kenaikan setelah saham-saham big caps kemarin mendorong IHSG kembali.

Sementara itu, jumlah saham yang menurun (219) memperlihatkan bahwa saham-saham dengan Full Call Auction pun mengalami penguatan, dimana harusnya ada 230 saham bernotasi khusus namun saham yang melemah hanya 219.

“Menuju akhir pekan, IHSG bisa menguat kembali sebelum libur Lebaran. Bottoming menuju akhir, IHSG berpotensi kembali menuju 7.300 di akhir pekan ini terlihat dengan berhasilnya support 7/150 dipertahankan,” ungkap William.

Bursa Asia merah dengan penurunan Strait Times 0,97 persen (31,2 poin) pada level 3.203,72, Nikkei melemah 2,4 persen (955,3 poin) ke posisi 38.817,8, dan Hang Seng Hong Kong terkoreksi 1,16 persen (194,13 poin) ke posisi 16.530,96.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.14 WIB rupiah berada pada level Rp 15.908 per dollar AS atau turun 16 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.892 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun mengawali pagi dengan pelemahan, rupiah hari ini dalam tren menguat seiring dengan turunnya indeks dollar AS.

“Rupiah berpotensi menguat terhadap dollar AS hari ini dengan potensi penguatan ke arah Rp 15.880 per dollar AS hingga Rp 15.860 per dollar AS, dengan potensi resisten di sekitar Rp 15.930 per dollar AS hari ini,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Di sisi lain, penurunan dollar AS dipicu dari data PMI sektor jasa AS bulan Maret yang dirilis di bawah ekspektasi pasar, dan pernyataan Jerome Powell, bahwa data tenaga kerja AS masih cukup solid dan inflasi AS masih sedikit naik.

Pernyataan ini dianggap oleh pasar bahwa The Fed masih dalam jalur kebijakan pemangkasan suku bunga acuannya tahun ini.

Baca juga: Matahari Department Store Bakal Tebar Dividen Rp 200 Per Saham, Cek Jadwalnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com