Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Matahari Department Store Bakal Tebar Dividen Rp 200 Per Saham, Cek Jadwalnya

Kompas.com - 05/04/2024, 07:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berencana membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2023 sebesar Rp 200 per saham.

Sepanjang 2023 dividend payout ratio dari tahun buku 2023 LPPF mencapai 67 persen. Artinya, nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan kebijakan minimum yang ditetapkan oleh LPPF.

LPPF membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 675,36 miliar pada 2023. Laba merosot 51,17 persen secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 1,38 triliun pada 2022.

Sejalan dengan penurunan kinerja keuangan itu, jumlah dividen tunai yang bakal dibagikan LPPF pun ikut merosot. Tahun lalu, LPPF membagikan dividen sebesar Rp 525 per saham.

Secara keseluruhan, LPPF membagikan Rp 1,24 triliun sebagai dividen. Adapun pada tahun buku 2022, LPPF mengantongi laba bersih sebesar Ro 1,38 triliun atau naik 51,5 persen YoY dari Rp 913 miliar.

Baca juga: Matahari Department Store Bakal Tebar Dividen Rp 200 Per Saham

Adapun jadwal pembagian dividen LPPF:

Cum Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi 19 April 2024

Ex Dividen di Pasar Regular & Pasar Negosiasi 22 April 2024

Cum Dividen di Pasar Tunai 23 April 2024

Ex Dividen di Pasar Tunai 24 April 2024

Pencatatan (Recording Date) 23 April 2024

Pembayaran Dividen Tunai 29 April 202

Penyerahan bukti rekam SKD/DGT 26 April 2024

Baca juga: Matahari Department Store Lirik Konsep Penjualan Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com