Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dow Jones Berakhir di Zona Merah, Saham Intel Ambles 8,2 Persen

Kompas.com - 04/04/2024, 07:53 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Rabu (3/4/2024) waktu setempat. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) berakhir di zona merah, dan gagal mengakhiri pelemahannya.

Indeks berisikan 30 saham itu turun 43,10 poin, atau 0,11 persen, menjadi ditutup pada level 39.127,14. S&P 500 naik tipis sebesar 0,11 persen menjadi berakhir pada level 5.211,49, dan Nasdaq Komposit bertambah 0,23 persen pada level 16.277,46.

Dow terpukul oleh penurunan saham Intel lebih dari 8,2 persen setelah perusahaan membukukan kerugian operasional dalam bisnis manufaktur semikonduktornya. Saham kecerdasan buatan Nvidia juga berakhir merah setelah diperdagangkan lebih tinggi pada hari Rabu, yang juga membatasi kenaikan pasar.

Baca juga: Menanti Arah Kebijakan The Fed, Bursa Saham AS Berakhir Hijau

Namun beberapa saham teknologi megacap lainnya menunjukkan kinerja positif, dimana saham Netflix naik 2,6 persen, dan Meta Platform menguat 1,9 persen.

Suku bunga yang lebih tinggi terus membebani saham. Data ADP yang dirilis Rabu menunjukkan gaji swasta tumbuh lebih dari perkiraan pada bulan Maret.

Hal ini memberikan tanda lain ketahanan perekonomian karena investor semakin khawatir terhadap jalur penurunan suku bunga dari Federal Reserve.

Para pejabat Fed juga menolak kemungkinan penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan kepada CNBC pada Rabu pagi bahwa dia hanya melihat satu pergerakan lebih rendah tahun ini, sekitar kuartal keempat.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada sore hari bahwa bank sentral memerlukan lebih banyak bukti untuk mengurangi inflasi sebelum menurunkan biaya pinjaman.

Baca juga: Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Lanjut Melemah

 


Investor melihat ada kemungkinan hampir 99 persen bahwa suku bunga tetap tidak berubah pada pertemuan kebijakan The Fed bulan Mei.

Suku bunga pada surat utang Treasury AS bertenor 10 tahun juga sempat menyentuh level tertinggi sejak November. Harga minyak dunia juga melonjak ke harga termahal sejak bulan Oktober.

Namun, pengamat pasar tetap optimistis secara keseluruhan meskipun awal kuartal ini sulit, dan mengatakan bahwa saham-saham akan melakukan konsolidasi.

“Pasar saham yang tak terkalahkan dalam lima bulan terakhir adalah pengecualian,” kata kepala investasi di BMO Wealth Management Yung-Yu Ma, dikutip dari CNBC.

“Sangat mungkin bahwa narasi emas tentang pertumbuhan tinggi dan penurunan inflasi dapat kembali terjadi dalam beberapa bulan,” kata Ma.

“Tetapi mungkin juga ada pasar yang lebih tidak stabil yang membutuhkan waktu untuk mencerna keuntungan baru-baru ini dan memungkinkan fundamental untuk mengejar valuasinya,” tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com