Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Danareksa Buka-bukaan soal Nasib 15 BUMN yang Jadi "Pasien" PPA

Kompas.com - 05/04/2024, 11:38 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Holding BUMN Spesialis Transformasi dan Investasi, PT Danareksa (Persero) buka-bukaan terkait 15 BUMN yang jadi 'pasien' anak usahanya, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).

Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, jumlah BUMN yang menjadi "pasien" PPA akan berkurang. Lantaran, ada peluang dilakukan penutupan atau merger.

"Kalau saya melihatnya, umumnya akan berkurang, pasti berkurang, bisa dengan ditutup atau dimerger,” ujarnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, dikutip Jumat (5/4/2024).

Baca juga: Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Kendati begitu, Yadi enggan merinci lebih lanjut terkait perkembangan restrukturisasi yang dilakukan pada 15 BUMN tersebut. Ia bilang, hal tersebut akan lebih tepat dijelaskan pihak PPA.

Namun yang pasti, Danareksa ingin proses penyehatan BUMN yang sakit bisa dipercepat untuk memberi kepastian nasib dari BUMN itu sendiri. Sebab, beberapa perusahaan sudah cukup lama menjadi pasien yakni sejak 2020.

"Kan sudah lama ditangani, diserahkan ke kami 2020 akhir, anggaplah 2021. dan sudah melewati up and down, Covid-nya juga sudah selesai," kata dia.

Menurut dia, percepatan diperlukan karena PPA sendiri perlu menyiapkan diri untuk penanganan persoalaan perusahaan pelat merah lainnya.

"Karena masih banyak PR BUMN-BUMN yang lain, masih banyak yang belum selesai," ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo pernah memberikan isyarat adanya peluang penutupan kembali BUMN, jikalau perusahaan tersebut tak bisa memperbaiki kinerjanya.

Pihaknya sedang mengkaji penanganan 15 BUMN yang masih menjadi 'pasien' PPA. Kementerian BUMN masih akan memantau perkembangan kinerja perusahaan pelat merah yang sakit tersebut.

"Kalau misalnya tidak bisa diperbaiki, tidak bisa ditransformasi, kita akan nambah penutupan lagi," ucapnya saat ditemui di Waskita Rajawali Tower, Jakarta, Senin (7/1/2024).

Baca juga: Erick Thohir Bakal Lebur 7 BUMN Karya Jadi 3

Adapun hingga akhir tahun lalu, Kementerian BUMN telah menutup 7 dari 22 BUMN bermasalah yang ditangani PPA.

Saat ini masih ada 15 BUMN yang sedang dalam penanganan PPA, yakni PT Amarta Karya (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Boma Bisma Indra (Persero), PT Djakarta Lloyd (Persero), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero), serta PT Industri Kapal Indonesia (Persero).

Kemudian ada PT Indah Karya (Persero), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), PT Semen Kupang (Persero), PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero), Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI), PT Primissima (Persero), PT Varuna Tirta Prakasya (Persero), dan PT PANN Pembiayaan Maritim (anak usaha PT PANN).

Baca juga: Pengamanan Aset BUMN, Erick Thohir Gandeng TNI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com