Konsumen mungkin akan lebih berhati-hati dalam pengeluaran mereka, memilih untuk menabung daripada menghabiskan uang mereka. Hal ini mengakibatkan permintaan yang lemah, yang pada gilirannya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Bank sentral Jepang atau Bank of Japan, yang telah berharap bahwa kenaikan upah akan mendorong konsumsi dan menghasilkan lingkaran virtuous di mana pertumbuhan upah mendukung kenaikan harga, kini dihadapkan pada tantangan yang besar.
Baca juga: Nilai Tukar Yen Jepang Anjlok ke Level Terendah dalam 34 Tahun
Mereka harus mencari solusi untuk merangsang pertumbuhan ekonomi tanpa memicu inflasi yang tidak terkendali atau membebani masyarakat dengan beban ekonomi yang lebih berat.
Di sisi lain, para ahli percaya bahwa Bank of Japan tidak akan segera mengambil tindakan drastis seperti menurunkan suku bunga lebih rendah lagi atau mengendalikan kurva hasil obligasi.
Sebagai gantinya, mereka mungkin akan memantau dengan cermat perkembangan ekonomi dan berusaha untuk menemukan solusi jangka panjang yang berkelanjutan.
Dengan demikian, sementara tantangan yang dihadapi Jepang dalam menjaga daya beli masyarakatnya tidak dapat dianggap enteng, ada upaya yang sedang dilakukan untuk menemukan solusi yang tepat guna menghadapi situasi ini dengan bijak dan efektif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.