Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Harga Emas Dipengaruhi Belanja Bank Sentral

Kompas.com - 10/04/2024, 15:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNN

harga emas dalam tren kenaikan dalam jangka panjang. Hal tersebut didukung oleh sejumlah sentimen.PIXABAY/LINDA HAMILTON harga emas dalam tren kenaikan dalam jangka panjang. Hal tersebut didukung oleh sejumlah sentimen.

Selain itu, investor juga menganggap emas sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, dan bertaruh bahwa emas batangan akan mempertahankan nilainya ketika harga naik.

Adapun, investor China mencari emas sebagai aset alternatif di tengah penurunan penilaian properti dan harga ekuitas dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Waspadai Koreksi Harga Emas di Tengah Tren Kenaikan Harga

Bank sentral lain, termasuk India dan Turkiye, juga meningkatkan cadangan emasnya. Pertumbuhan PDB India menjadi faktor pendorong pembelian tersebut.

CEO Currency Research Associates Ulf Lindahl mengatakan, permintaan bank sentral terhadap emas adalah tanda berkurangnya ketergantungan pada dollar AS. Dollar AS dinilai semakin tidak menarik bagi bank sentral yang ingin mengurangi ketergantungan ekonomi pada AS.

Sedangkan negara-negara yang tidak bersekutu dengan AS kemungkinan mengumpulkan emas untuk dicampur dengan dollar AS guna mengurangi kerentanan.

Pembelian bank sentral telah mendorong kenaikan harga emas sejak 2022.

Baca juga: Kompak Turun, Cek Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 9 April 2024

Sebagai informasi, perlu dicatat emas adalah aset tradisional yang disimpan selama ketidakpastian politik.

Tahun ini 60 negara akan melaksanakan pemilihan umum (pemilu) tahun ini, termasuk pemilu presiden AS. Meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan ekonomi menggarisbawahi stabilnya nilai logam mulia ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com