Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irvan Permana
Praktisi Brand

Praktisi Brand, Komunikasi dan Omnichannel

Lima Perilaku Baru Konsumen Indonesia

Kompas.com - 15/04/2024, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DI DALAM salah satu artikel dari McKinsey (2023) menyebutkan bahwa konsumen di Asia mempunyai segmen baru yang disebut sebagai zero consumer. Segmen ini mempunyai empat karakter.

Pertama, Zero Boundaries: mereka lebih memilih untuk bisa mempunyai pengalaman belanja seamless dan terintegrasi antara toko fisik dan toko digital.

Kedua, Zero Mid-range: mereka mempunyai kebiasaan belanja baru di mana mereka berhemat untuk item tertentu sekaligus juga mencari yang lebih premium di item lainnnya.

Mereka mencari subsitusi brand untuk item lebih murah dan bersedia membayar pengalaman lebih untuk item premium.

Ketiga, Zero Loyalty: konsumen cenderung tidak loyal terhadap brand. Mereka mencari pembanding dan apa nilai lebih yang bisa mereka dapat dari brand sejenis, baik berupa harga lebih murah, promosi lebih baik dan juga biaya pengiriman lebih efisien.

Keempat, Net Zero: konsumen mulai peduli terhadap kesehatan, asal muasal produk (source of origins), keterbukaan terhadap informasi produk, dan produk yang sustainable.

Fenomena ini sudah terjadi di India, China, Jepang, Korea, bahkan sampai Australia. Namun, karakteristik keempat yang masih berbeda di setiap negara karena cara pandang konsumen yang berbeda.

Bagaimana dengan di Indonesia? Fenomena apa yang sudah terjadi dan seberapa besar pengaruhnya terhadap brand?

Apakah konsumen kita sudah mulai berubah cara belanjanya? Apakah mereka masih loyal terhadap brand yang biasa mereka pakai?

Berikut ini lima gambaran perilaku konsumen baru Indonesia:

1. Belanja online bukan lagi menjadi kebiasaan baru

Cara belanja selama pandemi terus terbawa sampai sekarang. Belanja online sudah menjadi hal biasa dan sekarang sudah menjadi hygiene factor, bukan lagi kebiasaan baru.

E-commerce sudah menjadi browser layaknya Google. Kita mencari alternatif barang dari beragam toko, kita juga mencari alternatif harga dari toko berbeda untuk barang yang sama.

Kita membandingkan ongkir, harga, merek dari berbagai platform e-commerce. Semua informasi semakin transparan, tidak ada yang disembunyikan.

Ada juga pemilik toko yang mempunyai beberapa toko di platform yang sama untuk mensiasati kebiasaan browsing online konsumen.

Dari sisi brand, official store di e-commerce sudah menjadi keharusan. Konsumen mencari penawaran terbaik dan bisa terpercaya di platform online.

Brand besar dan kecil berlomba memberikan kanal baru untuk belanja konsumen di luar toko fisik. Kemudahan teknologi semakin membuat hal ini menjadi feasible, doable, dan less risk.

Iklan digital on-platform dan off-platform banyak dimanfaatkan untuk menjaring konsumen yang membuat mereka semakin dimanjakan dengan beragam penawaran, kemudahan berbelanja dan biaya pengiriman lebih murah.

Konsumen semakin terbiasa dengan hal ini dan sudah menjadi rutinitas saat mereka belanja.

2. Belanja offline ajang rekreasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com