“Tensi geopolitik yang kembali tinggi ini semakin membuktikan bahwa perang yang terjadi saat ini mampu menciptakan eskalasi lebih lanjut dan keberpihakan setiap negara,” tambahnya.
Baca juga: IHSG Sepekan Terkoreksi Tipis, Ini Daftar Saham Paling Cuan dan Boncos
Sejauh ini Presiden AS Joe Biden sudah menetapkan sikap di mana AS tidak akan mendukung apabila Israel melakukan serang balik terhadap Iran.
Ketegangan juga telah mendorong harga minyak mengalami kenaikan, termasuk acuan harga minyak Brent dan WTI yang dikhawatirkan akan mendorong inflasi akan jauh lebih sulit dikendalikan, sehingga potensi tingkat suku bunga turun semakin kecil di tahun ini.
Hal ini tentu saja semakin membuat prospek pemulihan ekonomi global di tahun ini semakin sulit, meskipun harapan disebut harapan karena adanya ketidakpastian dan keputusasaan
“Sejauh ini pelaku pasar dan investor tampaknya mulai tenang dari badai tersebut, namun tingkat kehati hatian akan mulai tinggi sehingga pelaku pasar dan investor cenderung akan jauh lebih berhati hati untuk masuk ke dalam aset aset yang berisiko dan mencari aset yang lebih aman,” tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.