Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Kompas.com - 18/04/2024, 21:00 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan perkembangan geopolitik global, pasca Iran melancarkan serangan ke Israel pada 13 April 2024 lalu.

Secara garis besar, Airlangga menyebutkan, sejauh ini potensi eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah tidak akan terjadi, setelah berbagai negara memberikan pernyataan dengan tujuan untuk de-eskalasi konflik antara Iran dengan Israel.

"Kita lihat relatif sudah ada beberapa statement negara barat mengatakan tidak mau terlibat," ujar dia, dalam konferensi pers, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Baca juga: Harga Emas Dunia Stabil di Level Tinggi akibat Panasnya Geopolitik Timur Tengah

Ilustrasi produksi minyak, harga minyak mentah. SHUTTERSTOCK/GOLDEN DAYZ Ilustrasi produksi minyak, harga minyak mentah.

"Dan negara tetangga Israel baik Yordania, Mesir, maupun Arab Saudi menekankan de-eskalasi, sekjen PBB juga sudah meminta semua pihak menahan diri," sambungnya.

Menurutnya, pernyataan para pemimpin negara yang mendorong untuk terjadinya deeskalasi tidak terlepas dari kepentingan terhadap Selat Hormuz yang berperan sekitar 30 persen terhadap perdagangan minyak di kawasan tersebut.

"Jadi para pemimpin relatif statementnya sama di eskalasi dan juga potensi-potensu distrupsi yang kita lihat tentu yang terkait dengan logistik supply chain dan juga kepentingan di Selat Hormuz," katanya.

Dengan melihat perkembangan tersebut, Airlangga menilai, sejauh ini pemerintah belum melihat dampak yang siginfikan dari konflik di Timur Tengah terhadap perekonomian Indonesia.

Baca juga: IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

"Jadi tentu ini secara geopolitik relatif belum ada apa-apa. Jadi tentu kalau belum ada apa-apa ya kita juga tenang-tenang saja," tuturnya.

Ia pun menilai, kondisi perekonomian nasional saat ini masih terjaga, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi dipertahankan di angka 5,1 persen, di atas dari angka proyeksi pertumbuhan ekonomi global 3,2 persen.

"Jadi Indonesia jauh di atas pertumbuhan ekonomi global," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com