Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Kompas.com - 25/04/2024, 18:20 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, proses pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) akan dilakukan secara ketat guna mendapatkan talenta-talenta terpilih.

Hal tersebut disampaikan Azwar usai menyambangi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Kantor Kementerian Sekretaris Negara, Kamis (25/4/2024).

Azwar mengatakan, pemerintah tak ingin proses pemindahan ASN ke IKN dilakukan dengan formalitas saja.

Baca juga: Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Kondisi proyek pembangunan Terminal Bandara VVIP Ibu Kota Nusantara (IKN), Selasa (23/4/2024).Kemenhub Kondisi proyek pembangunan Terminal Bandara VVIP Ibu Kota Nusantara (IKN), Selasa (23/4/2024).
"Ke depannya seleksi ASN, terutama formasi IKN tidak lagi formalistik. Seleksi ASN tidak hanya mengandalkan kelulusan dengan mengerjakan soal, namun harus melalui seleksi ketat untuk mendapt talenta-talenta yang terpilih," kata Azwar dalam keterangan tertulis, Kamis.

Azwar mengatakan, selain membahas seleksi ASN, Mensesneg juga menyoroti penerapan infrastruktur berbasis teknologi di IKN.

Ia mengatakan, penerapan smart city di IKN menjadi kesempatan yang tepat untuk mengakselerasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Azwar mengatakan, IKN nantinya akan didukung dengan infrastruktur berbasis teknologi yang modern serta efisiensi dengan perubahan gaya hidup baru yang berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia.

Baca juga: Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

"Begitu juga kita mendiskusikan bagaimana sistem atau infrastuktur teknologi terkait dalam rangka mendorong sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) yang ada di IKN," ujarnya.

Lebih lanjut, Azwar mengatakan, pemindahan IKN pada tahun 2024 dilakukan secara bertahap, yaitu dalam Jangka Pendek, Jangka Menengah, dan Jangka Panjang.

Ilustrasi pegawai negeri sipil (PNS), aparatur sipil negara (ASN).SHUTTERSTOCK/WIBISONO.ARI Ilustrasi pegawai negeri sipil (PNS), aparatur sipil negara (ASN).

Ia mengatakan, fokus fase pertama yaitu, menyiapkan miniatur pemerintahan, kedua, penerapan Shared Office dan Shared Services System.

"Ketiga, implementasi smart government. Fase-fase ini akan menyesuaikan dengan ketersediaan gedung dan infrastruktur IKN. Nanti beberapa hal akan dibahas di rapat terbatas setelah sebagian tadi kita diskusikan dengan Pak Mensesneg," ucap dia.

Baca juga: Bakal Pindah ke IKN, Erick Thohir Tawarkan Investor Kelola Aset BUMN di Jakarta

ASN mulai pindah September 2024

Aparatur Sipil Negara (ASN) akan mulai dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada September 2024.

Sebelumnya, pemindahan ASN ke ibu kota negara baru tersebut direncanakan dilakukan pada bulan Juli 2024.

Total ASN prioritas pertama yang dipindahkan adalah 11.916 orang, prioritas kedua 6.774 orang, dan prioritas ketiga 14.237 orang.

Kemudian untuk tahap satu dalam prioritas pertama hanya sebanyak 6.000 ASN yang dipindahkan. Hal ini menyusul apartemen yang siap digunakan hanya 6.000 unit, sementara unit-unit lainnya, belum memadai.

Baca juga: Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Sementara itu, para ASN akan tinggal di rumah susun (rusun) yang saat ini masih digeber pembangunannya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa 9 tower rusun ASN di IKN sudah tutup atap.

"9 topping off sebelum Lebaran," ucap Basuki saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (16/4/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com