"Hasilnya, pengunjung SENA terpikat dengan tuna Indonesia yang ditunjukkan dengan capaian nilai transaksi potensial tuna sebesar 50,45 persen atau 29,50 juta dollar AS dari total nilai 58,47 juta dollar AS selama SENA 2024. Adapun di SEG nilai potensial transaksi tuna sebesar 21,62 persen atau 13,79 juta dollar AS dari total nilai 63,8 juta dollar AS," tuturnya.
Budi mengatakan, Indonesia merupakan produsen tuna terbesar di dunia dengan jumlah produksi tahun 2022 sekitar 19,1 persen dari total pasokan tuna dunia.
Jumlah produksi tersebut, kata dia meningkat dan mencapai 1,5 juta ton pada tahun 2023.
Baca juga: Indonesia Ekspor 25 Ton Tuna Loin Senilai Rp 5 Miliar ke Thailand
Selain itu, nilai ekspor tuna Indonesia (termasuk cakalang dan tongkol) pada tahun 2023 sebesar 927.2 juta dolar AS atau 16,47 persen dari total nilai ekspor perikanan Indonesia.
"Artinya konsumen global semakin menyadari pentingnya produk tuna berkelanjutan. Dan kita sampaikan ke dunia, bahwa produk tuna yang dipasarkan dari Indonesia telah menerapkan prinsip-prinsip tersebut," kata dia.
Lebih lanjut, Budi mengatakan, guna memperluas pasar tuna, KKP mencanangkan tahun ini sebagai Tahun Tuna Indonesia 2024.
Ia mengatakan, langkah ini sekaligus sebagai wujud komitmen pemerintah memperkuat daya saing komoditas tuna di pasar global dan domestik dan pengelolaan tuna berkelanjutan.
Baca juga: Perusahaan RI Bidik Australia dan Selandia Baru untuk Pasar Ekspor Sarden dan Tuna
"Kalau kita perhatikan, tuna itu selalu terus begerak dan kalau berhenti akan mati. Makanya, kita juga harus amalkan ilmu tuna yaitu terus berkinerja memaksimalkan potensi yang kita miliki untuk menjaga keberlanjutan tuna," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.