Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Melantai di BEI, Saham BATR Melonjak 22,7 Persen

Kompas.com - 10/06/2024, 11:58 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten manufaktur dan perdagangan produk refraktori atau material tahan api, PT Benteng Api Technic Tbk (BATR) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/6/2024).Di awal sesi harga saham BATR melonjak 22,73 persen di level Rp 135 per saham.

Lewat IPO, BATR resmi menjadi emiten ke-25 yang listing sepanjang 2024 di BEI.

Mengutip prospektus, BATR melepas maksimal 20,5 persen sahamnya ke publik atau sebanyak 620 juta saham baru dengan harga Rp 110 per lembar saham, dengan perolehan dana IPO sebesar Rp 68,2 miliar.

Baca juga: BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Ilustrasi saham, pasar saham, transaksi saham. SHUTTERSTOCK/JIRAPONG MANUSTRONG Ilustrasi saham, pasar saham, transaksi saham.

Direktur Utama BATR Ridwan mengatakan, IPO ini menjadi momen penting.

Pasalnya, saat ini pasar refraktori Indonesia mencatat pertumbuhan tingkat pengiriman sebesar 78,34 persen pada 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan CAGR sebesar 4,7 persen hingga tahun 2026.

“Hari ini kami berhasil mencapai milestone baru melalui IPO yang merupakan aksi korporasi strategis. Melalui IPO ini kami ingin selalu memberi dampak positif, kami ingin secara konsisten memaksimalkan layanan dalam bidang manufaktur dan perdagangan produk refraktori serta jasa konstruksi di Indonesia yang semakin agresif berkembang,” kata Ridwan.

Ridwan menyebut, penawaran umum saham BATR, terlihat antusiasme publik yang digelar pada 3 sampai 6 Juni 2024 lalu. Alhasil, terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed sebesar 140,52 kali dari hasil pooling.

Baca juga: Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Ridwan bilang, Indonesia cenderung mengandalkan impor untuk memenuhi permintaan pasar refraktori yang terus meningkat.

Faktor impor pasar refraktori pada 2021 sebesar 204,63 juta dollar AS sedangkan pada 2017 sebesar 151,06 juta dollar AS.

Adapun China, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, dan Austria termasuk di antara pemain pasar teratas pada tahun 2021, di mana China memperoleh pangsa pasar terbesar sebesar 88,12 persen dengan nilai pengiriman sebesar 174,84 juta dollar AS.

Pasar ini terutama didorong oleh meningkatnya permintaan produk refraktori di berbagai industri seperti baja, nikel, tembaga, pupuk dan petrokimia, semen, kaca, keramik, minyak kelapa sawit, makanan dan minuman, pembangkit listrik dan sebagainya.

Baca juga: Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

“Peningkatan produksi besi dan baja, nikel smelter dan berbagai macam smelter ditambah dengan meningkatnya permintaan akan konservasi energi telah diidentifikasi sebagai salah satu pendorong utama meningkatnya pasar refraktori di Indonesia. Hal itu tentu sejalan dengan optimisme kami untuk dapat terus bertumbuh ke depannya,” ujar Ridwan.

Adapun dana hasil dari IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham seluruhnya akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan ke depan.

Sebanyak 38,65 persen akan digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan dari pihak terafiliasi 10 persen lagi akan digunakan untuk pembangunan dan perbaikan bangunan. 

Kemudian, sebanyak 5,67 persen akan digunakan untuk pembelian peralatan laboratorium, 6,84 persen akan digunakan untuk pembelian mesin produksi, dan sisanya, 38,82 persen akan digunakan sebagai Operational Expenditure (OPEX) berupa persediaan barang jadi dan bahan baku.

Baca juga: PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Sebagai informasi, per November 2023 BATR membukukan laba bersih sebesar Rp 9,32 miliar dengan pendapatan usaha tercatat mencapai Rp 123,18 miliar.

Adapun total aset BATR sampai dengan akhir November 2023 mencapai Rp 112,73 miliar, dengan liabilitas sebesar Rp 41,43 miliar, dan ekuitas Rp 71,29 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com