Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vale Indonesia Umumkan Manajemen Baru, Anak Buah Luhut Jadi Presiden Komisaris

Kompas.com - 10/06/2024, 23:35 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyepakati susunan direksi dan komisaris baru, setelah selesainya proses divestasi.

Hal ini telah mengantongi restu para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Senin (10/6/2024).

Direktur Utama INCO Febriany Eddy mengatakan, para pemegang saham menyetujui perubahan anggota Dewan Komisaris untuk periode penutupan RUPST tahun 2024 sampai dengan selesainya Transaksi Divestasi. 

Baca juga: Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Pemegang saham menyetujui perubahan anggota Dewan Komisaris untuk periode selesainya Transaksi Divestasi sampai dengan RUPST tahun 2027, menjadi sebagai berikut.

  • Presiden Komisaris : Muhammad Rachmat Kaimuddin
  • Wakil Presiden Komisaris: Emily Olson 
  • Komisaris : Fabio Ferraz
  • Komisaris : Olga Kovalik
  • Komisaris : Kristina Litzinger
  • Komisaris : Yusuke Niwa
  • Komisaris : M. Jasman Panjaitan
  • Komisaris Independen : Rudiantara
  • Komisaris Independen : Raden Sukhyar
  • Komisaris Independen : Marita Alisjahbana

Baca juga: Bahlil Sebut Izin Tambang Vale Indonesia Bakal Diberikan Usai Lebaran

Masa jabatan Raden Sukhyar akan berlaku efektif sejak ditutupnya RUPST 2024 sampai dengan 12 bulan sejak penutupan RUPST ini.

Rachmat Kaimuddin yang ditunjuk sebagai Presiden Komisaris sebelumnya bertugas sebagai Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang dipimpin oleh Luhut Binsar Panjaitan. Rachmat juga pernah menjabat sebagai CEO Bukalapak pada tahun 2021.

Sementara itu untuk Direksi, pemegang saham menyetujui usulan perubahan anggota Direksi untuk periode terhitung sejak ditutupnya RUPST tahun 2024 sampai dengan selesainya Transaksi Divestasi, yaitu sebagai berikut. 

  • Presiden Direktur & Chief Executive Officer : Febriany Eddy
  • Wakil Presiden Direktur & Chief Operation and Infrastructure Officer : Abu Ashar
  • Direktur & Chief Human Capital Officer : Adriansyah Chaniago
  • Direktur & Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer : Bernardus Irmanto
  • Direktur Independen & Chief Financial Officer : Rizky Andhika Putra
  • Direktur Independen & Chief Project Officer : Muhammad Asril
  • Direktur Independen & Chief Strategy and Technical Officer : Luke Mahoney

Ilustrasi pengolahan bijih nikel di tambang milik PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Sulawesi Selatan.SHUTTERSTOCK/KAISARMUDA Ilustrasi pengolahan bijih nikel di tambang milik PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Sulawesi Selatan.

"Untuk mendeliver (target tahun ini), kita perlu didukung oleh orang-orang dan talenta yang terbaik sehingga misi besar ini bisa terlaksana dengan baik,” kata Febri.

Baca juga: Izin Tambang Vale Diperpanjang 20 Tahun

Febri menjelaskan, saat ini proses divestasi saham Vale berlangsung dengan lancar setelah penandatanganan kesepakatan pada 26 Februari 2024 yang lalu.

“Kami sepakat bahwa eksekusi divestasi akan lewat right issue dan juga secondary yang dilakukan bersamaan. Targetnya rampung akhir bulan ini,” ungkap dia.

Dengan rampungnya proses divestasi ini maka selesai sudah tanggungjawab divestasi Vale Indonesia. Untuk selanjutnya Vale akan mengeksekusi fokus perusahaan, yakni tiga projek utama (Sorowako, Bahodopi dan Pomalaa).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com