Dia menyebut, satu trainset kereta otonom ini akan terdiri dari tiga kereta. Namun, dia tidak mengungkapkan berapa nilai investasi yang dibutuhkan untul membeli tiga trainset kereta otonom tersebut.
"Tahap awal 3 trainset, 1 trainset 3 kereta jadi total 9 kereta," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Dia memastikan, kereta otonom buatan China ini sudah terbukti kualitasnya lantaran sudah dioperasikan di enam negara salah satunya Malaysia.
Baca juga: Menhub Targetkan Kereta Otonom di IKN Bisa Diuji Coba pada Agustus 2024
"Sudah beroperasi di 6 negara. Jadi bukan baru di kita, enggak. Sudah banyak manfaatnya di negara-negara lain, seperti Malaysia ada di Kuching," ungkapnya.
Risal bilang, saat ini pemerintah masih terus berkoordinasi dengan Otorita IKN dan para pemangku kepentingan lainnya terkait pembangunan kereta otonom di IKN.
Saat ini Otorita IKN masih meminta PoC kereta otonom di IKN ke Kemenhub. Namun dia belum dapat memastikan kapan PoC itu akan dilakukan.
"Itu nanti, kita tunggu. OIKN yang nentuin, sekarang lagi diskusi," tuturnya.
Baca juga: Kemenhub Berencana Beli 3 Rangkaian Kereta Otonom dari China
Sebagai informasi, kereta otonom yang akan digunakan berkecepatan operasional 40 kilometer perjam (km/jam) dan berkecepatan maksimal 70 km/jam. Kereta otonom akan menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet.
Nantinya, kereta tersebut beroperasi di kawasan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur dan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat, dengan tahap pembangunan rute dilakukan dalam dua fase.
Adapun panjang jalur ART Fase I sekitar 1,2 kilometer, sedangkan panjang jalur Fase II adalah mencapai 5,2 kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.