Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Imigrasi Alami Gangguan, Penerbangan Garuda Indonesia Terdampak

Kompas.com - 22/06/2024, 12:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akui gangguan layanan imigrasi di bandara internasional menyebabkan sejumlah penerbangan terdampak.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, kendala imigrasi yang disebabkan oleh sistem Pusat Data Nasional (PDN) membuat antrean di bagian imigrasi menjadi lebih panjang.

Hal ini membuat penumpang rute internasional terlambat menaiki pesawat yang kemudian menyebabkan penerbangan ikut terlambat antara beberapa menit sampai puluhan menit. Sebab, kata Irfan, pihaknya berupaya memastikan agar setiap penumpang tetap terangkut.

Baca juga: Terpukul Pelemahan Rupiah, Bos Garuda Indonesia Dorong Tarif Batas Atas Direvisi

Namun dia tidak menjelaskan berapa total penerbangan yang terlambat akibat gangguan yang terjadi sejak Kamis (20/6/2024). Namun yang jelas, Irfan menegaskan, keterlambatan penerbangan sejauh ini masih bisa ditangani.

"Ini kan biasa ekosistem gini. Pasti ada lah delay penumpang juga ngeluh, tapi kita dampingi. Dan kita bukan tipikal company yang ketika teman kita lagi bermasalah, terus kita kemudian teriak-teriak, terus menegur dirjen imigrasi. Enggak lah, kita sama-sama kerjainnya, bantuin sama-sama," ujarnya saat ditemui di Menara Danareksa (21/6/2024).

Oleh karenanya, Irfan mengimbau para penumpang untuk datang ke Bandara jauh lebih awal dari jadwal penerbangan agar terhindar dari keterlambatan atau tertinggal pesawat.

Baca juga: Libur Panjang Idul Adha, Garuda dan Citilink Angkut 73.434 Penumpang

"Kita minta memang untuk (datang) lebih dini, kita sudah sampaikan. Tapi kan enggak masuk akal juga kalau kita minta 5 jam sebelum berangkat datang, kasihan juga lah gitu," ucapnya.

Irfan mengungkapkan, pihaknya telah mengerahkan sejumlah petugas tambahan untuk membantu para penumpang saat proses check in hingga boarding agar bisa dipercepat.

"Di beberapa situasi kita bantu barang, kita bantu kecepatan juga di imigrasi gitu untuk disiapkan dokumen-dokumen dan sejenis," tuturnya.

Baca juga: Ada 48 Keterlambatan Penerbangan Haji, Terbanyak dari Garuda Indonesia

Sebelumnya, Corporate Secretary Group Head PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) Rahadian D. Yogisworo mengatakan, gangguan pada sistem PDN menyebabkan proses imigrasi di bandara internasional harus dilakukan secara manual.

Untuk itu, pihaknya menambah petugas operasional di beberapa bandara kelolaannya yang terdampak gangguan ini untuk membantu petugas imigrasi dalam mengatur antrean demi kelancaran pemeriksaan dokumen keimigrasian.

"Sebagai langkah antisipasi pelayan terhadap pengguna jasa bandara, kami sebagai pengelola bandara telah menambah jumlah petugas operasional, khususnya di terminal bandara," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (21/6/2024).

Baca juga: Garuda Rampungkan Penerbangan Haji di Lombok, Ketepatan Waktu hingga 100 Persen

Kendati demikian, dia mengungkapkan, kondisi beberapa bandara yang dikelola AP Indonesia yang melayani rute internasional terpantau masih berjalan normal dan lancar.

Pihaknya juga mengimbau maskapai penerbangan yang melayani rute penerbangan internasional untuk dapat menyampaikan kepada calon penumpang agar datang lebih awal dari jadwal keberangkatan untuk meminimalkan antrean di proses keimigrasian.

"Kami berharap layanan sistem keimigrasian dapat segera kembali normal, sehingga pelayanan terhadap pengguna jasa bandara, utamanya penumpang rute internasional, dapat segera kembali berjalan secara optimal," tuturnya.

Baca juga: Garuda Indonesia Operasikan Pesawat Boeing 777 untuk Layani 4.695 Jemaah Haji Aceh

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com