Emiten Farmasi PYFA Targetkan Pendapatan Tumbuh 7 Persen Tahun Ini

Bidik pasar Asia Tenggara

Selain itu, PYFA juga membidik pasar Asia Tenggara melalui akusisi Probiotec Limited, termasuk Indonessia, hingga Filipina. Saat ini pendapatan PYFA dari ekspor masih terbilang kecil yakni dibawah 5 persen.

“Secara market di Asia Tengara yang potensial adalah Idonesia, tapi spending obat Indonesia lebih kecil dari Singapura, meskipun populasinya kecil di Singapura,” ujar dia.

“Filipina juga menjadi target pasar selanjutnya, dimana Filipina itu 80 persen obat yang dijual berasal dari luar (impor), bukan produksi Filipina,” tambahnya.

Paulus bilang, selama ini pihaknya sudah mengekspor obat ke pasar Filipina, dan Hongkong namun dalam jumlah kecil. Kendalanya adalah kriteria yang ketat dari negara setempat.

“Jepang merupakan salah satu negara yang paling sulit kriterianya, karena regulasi mereka ketat sekali. Komposisi pendapatan masih di bawah 5 persen dari ekspor,” ungkap dia.

Di samping itu, perusahaan juga mampu bertahan karena pasar e-catalog dari pasien BPJS kesehatan yang jumlahnya tidak pernah menurun. Produk-produk obat generik yang diresepkan tersebut mampu memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan.

“2024, kami bisa bertahan lewat pasar e-catalog, karena pada dasarnya pasien BPJS itu tidak turun. Meskipun iurannya, kini lewat Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), beberapa obat dipasok dari produksi kami, seperti obat anastesi atau bius yang menggunakan produk buatan PT Ethica Industri Farmasi yang merupakan unit usaha PYFA,” tegasnya.