Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Modalku Targetkan Pendanaan UMKM hingga Rp 10 Triliun

Kompas.com - 03/07/2019, 15:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Group Modalku, penyedia jasa pendanaan digital atau fintech peer to peer lending menargetkan pendanaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) hingga Rp 10 triliun di tahun 2019.

"Dengan progres tahun ini kami sangat yakin bisa tembus pendanaan di angka Rp 10 triliun," kata Co-Founder dan COO Modalku Iwan Kurniawan di Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Iwan mengaku pihaknya yakin bisa menyalurkan dana hingga Rp 10 triliun karena peningkatan pendanaan yang signifikan di tahun 2019 dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Dia mencatat, sejak awal Januari 2019 hingga hari ini (ytd), Modalku telah mencairkan pendanaan sebesar Rp 3 triliun, sementara 3 tahun terakhir dari 2016 sampai 2018, pendanaan Modalku berada di angka Rp 4 triliun.

Baca juga: Fintech Modalku Telah Salurkan Pinjaman Rp 5,2 Triliun

Adapun, pendanaan hingga Rp 10 triliun ini nantinya akan disalurkan ke 1 juta UMKM di seluruh Asia Tenggara, bertambah 250.000 UMKM dari total 750.000 UMKM yang telah didanai saat ini.

"Pinjaman modal usaha ini akan disalurkan di Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Tapi kita akui permodalan untuk Indonesia dari tahun ke tahun memang lebih besar dari 2 negara itu karena UKM lebih banyak di sini," jelas Iwan.

Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya memperkirakan, dari 750.000 UKM yang berhasil mendapat pendanaan modal usaha dari Modalku, sekitar 700.000 UKM berasal dari Indonesia.

"Ya, sekitar 700.000 lah dari 750.000. Jadi memang sangat beda sekali," ungkapnya.

Baca juga: Sepanjang 2018, Modalku Salurkan Pendanaan Rp 2,2 Triliun untuk UMKM

Dia berharap, target ini mampu menjangkau UKM Indonesia yang terkendala modal usaha. Apalagi, kata dia, 74 persen dari UKM Indonesia tidak memiliki akses pendanaan.

Padahal data terakhir Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan ada sekitar 63 juta UKM di Indonesia.

"Semua UKM layak mendapatkan pendanaan, tapi data tersebut menunjukkan masih banyak UKM yang terhambat ke akses pendanaan. Perluasan akses pendanaan dan kredit usaha perlu dilakukan untuk mendongkrak ekonomi. Tak hanya di Indonesia, tapi di Asia Tenggara," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com