Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Gunakan Bus Listrik untuk Operasional Karyawan

Kompas.com - 04/07/2019, 15:32 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk resmi memperkenalkan fasilitas mobil listrik hasil produksi dalam negeri buatan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) dalam mendukung mobilitas operasional karyawan.

Dengan pengoperasian fasilitas mobil listrik tersebut, Garuda Indonesia menjadi BUMN pertama di Indonesia yang menggunakan fasilitas mobil listrik produksi dalam negeri tersebut.

Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengungkapkan bahwa hadirnya fasilitas mobil listrik produksi dalam negeri ini merupakan bagian dari komitmen Garuda Indonesia dalam mendukung daya saing produk unggulan dalam negeri.

"Selain itu, hal ini juga menjadi komitmen Garuda Indonesia untuk menjaga lingkungan melalui pengoperasian kendaraan yang bebas emisi," ujar Ari dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/7/2019).

Baca juga: Bus Listrik Buatan Dalam Negeri Segera Diuji Coba di Bandara Soekarno-Hatta

Pada tahap awal penggunaan fasilitas mobil listrik tersebut akan menunjang mobilitas operasional karyawan Garuda Indonesia Group di lingkungan kerja areal Bandara Internasional Soekarno Hatta. Adapun saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan sebanyak 1 unit bus listrik berkapasitas 60 penumpang.

Garuda Indonesia ke depannya akan memperkuat kolaborasi dengan PT Mobil Anak Bangsa melalui anak usaha Aerotrans dan Gapura Angkasa untuk menggunakan bus listrik tersebut sebagai bagian dari layanan usaha jasa transportasi angkutan darat maupun penunjang layanan operasional penerbangan yang dikelola Garuda Indonesia Group.

"Upaya Garuda Indonesia dalam mendukung produk anak bangsa tersebut juga menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Garuda Indonesia dalam mengembangkan komitmen layanan operasional berwawasan lingkungan dengan menggunakan fasilitas penunjang operasional yang ramah lingkungan," kata Ari.

Baca juga: Biaya Operasional Bus Listrik Lebih Mahal, tetapi...

Bus listrik merupakan smart solution untuk mengurangi polusi yang saat ini kondisinya memprihatinkan, khususnya di Jabodatabek. Hanya dengan pengisian baterai selama 3 jam, bus listrik tersebut mampu menempuh jarak sejauh lebih kurang 300 kilometer. 

Penggunaan bus listrik pun diharapkan mampu menekan biaya bahan bakar yang dikeluarkan untuk mobil operasional Perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com