Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesenjangan Gaji Paling Tinggi, Indonesia Duduki Peringkat ke-3 di Asia

Kompas.com - 10/07/2019, 14:18 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesenjangan gaji antara karyawan pada level atas dan level bawah semakin melebar di dunia, termasuk di Indonesia.

Menurut sebuah studi yang dilakukan Korn Ferry, persentase kesenjangan gaji di Indonesia mencapai 12,7 persen dan merupakan negara dengan kesenjangan gaji tertinggi ke-3 di wilayah Asia. Namun angka itu masih lebih rendah dari rata-rata Asia yaitu 15,3 persen.

Secara global, kesenjangan gaji meningkat 77 persen dari 58 negara yang dianalisis. Adapun kenaikan kesenjangan gaji yang dramatis terjadi di India sebesar 66 persen dan Hong Kong menjadi yang terendah sebesar 2,2 persen. Kesejangan gaji tersebut semakin melebar sejak tahun 2008.

Amanda Ryadi dari Korn Ferry Indonesia mengatakan, kesenjangan gaji yang begitu besar ini karena adanya krisis talenta mumpuni di Indonesia, terutama di level manajemen dan level atas perusahaan. Sementara, semua perusahaan membutuhkan SDM berkualitas.

"Lingkungan bisnis Indonesia sedang terdisrupsi dengan tren saat ini yang menuju digitalisasi, Dengan perubahan ini, terjadi peningkatan permintaan SDM dengan keterampilan yang tepat untuk mengisi jabatan pada level manajemen dan level atas," kata Amanda Ryadi dalam siaran pers, Rabu (10/7/2019).

Akibatnya, kata Amanda, kelangkaan ini memicu perang remunerasi antar perusahaan. Bahkan, perusahaan itu bersedia menawarkan gaji premium 30 persen atau lebih tinggi untuk mendapatkan SDM yang tepat.

Kelangkaan SDM

Amanda juga memprediksi, kelangkaan SDM tidak akan berakhir dalam waktu dekat di Indonesia sehingga kesenjangan gaji karyawan turut berlanjut selama beberapa tahun ke depan.

"Kami tidak melihat disrupsi ini akan berakhir dalam waktu dekat di Indonesia. Oleh karena itu, perbedaan gaji yang lebih tinggi antara karyawan level atas dan level yang lebih rendah diperkirakan akan terus berlanjut selama beberapa tahun ke depan,” ujar Amanda.

Alasan lainnya, melebarnya kesenjangan gaji di karyawan level bawah karena adanya relokasi proses bisnis seperti manufaktur ke luar negeri. Fenomena ini membuat Indonesia mengalami peningkatan tenaga kerja.

"Tenaga kerja itu semakin banyak, lebih banyak dari jumlah lowongan kerja sehingga memperlambat kenaikan gaji," ujar Amanda.

Tak sampai itu, Amanda menuturkan perusahaan juga harus bersaing untuk mendapatkan manajer senior dengan soft skill yang dibutuhkan, seperti kecerdasan emosional, pemikiran kreatif, dan kemampuan untuk mengelola tim besar secara kompleks.

"Oleh karena itu, gaji di level manajer senior akan naik dan kemungkinan akan meningkat lebih cepat daripada pekerjaan lain," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com