Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Gelontorkan Rp 1 Triliun ke BUMN, Buat Apa?

Kompas.com - 27/08/2019, 17:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk menekan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pemerintah akan memberikan penyertaan modal negara (PMN) kepada BUMN sebesar Rp 1 triliun dalam RAPBN 2020.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suahasil Nazara mengatakan, elemen CAD itu adalah impor dan ekspor. Penyebab CAD adalah impor yang terlalu besar dari ekspor.

"Oleh karena itu, kita akan lihat elemen-elemen mana yang bisa disentuh menggunakan dana tersebut untuk diperbaiki," kata Suahasil kepada Kontan.co.id pada Selasa (27/8/2019) di Jakarta.

Dari sisi ekspor, Suahasil mengungkapkan pemerintah akan terus menggenjot kinerja ekspor.

Hal yang akan dilakukan adalah dengan menggolongkan komoditas mana yang bisa dinaikkan dan juga program apa yang sudah ada dalam memperkuat ekspor.

Baca juga: Defisit Transaksi Berjalan Melebar, Apa Langkah BI?

Suahasil mengambil contoh pemerintah sudah memberdayakan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dengan National Interest Account-nya yang sudah beroperasi dalam membantu ekspor Indonesia.

Lalu dari sisi impor, pemerintah juga akan menelaah komoditas yang paling banyak diimpor.

"Saat ini yang paling banyak diimpor itu adalah migas. Lalu ada juga bahan baku," jelas Suahasil.

Setelah sudah diidentifikasi, maka pemerintah akan menjadi lebih mudah dalam memperbaiki sektor-sektor dalam negeri agar bisa mendorong kinerja mereka sehingga impor migas dan impor bahan baku, serta tidak menutup impor lainnya, bisa ditekan jumlahnya.

Sementara untuk BUMN yang akan diberi suntikan PMN, Suahasil belum bisa menyebutkan sasarannya. Ia mengaku bahwa saat ini Pemerintah masih terus melakukan kajian.

Baca juga: Defisit Transaksi Berjalan Melebar Jadi 3 Persen dari PDB

Namun, ia menyebutkan bahwa BUMN yang akan menjadi sasaran bisa menjadi BUMN yang sudah ada, atau Pemerintah akan membuat institusi baru.

"Ya kira-kira desainnya seperti itu. Tapi pokoknya dalam RAPBN kita alokasikan terlebih dahulu. Nanti kita diskusikan lebih lanjut," tambah Suahasil.

Neraca dagang Indonesia pada kuartal II 2019 masih defisit. CAD Indonesia melebar menjadi 3 persen dari PDB atau sebesar 8,4 miliar dollar AS. (Bidara Pink)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pemerintah gelontorkan Rp 1 triliun ke BUMN untuk tekan defisit transaksi berjalan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com