Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Anggarkan Rp 2,593 Triliun untuk Kembangkan Daerah Wisata Super Prioritas

Kompas.com - 11/09/2019, 15:56 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengaggarkan dana sebesar Rp 2,953 triliun untuk pengembangan lima destinasi pariwisata super prioritas di tahun 2019-2020.

Kelima wilayah tersebut, yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang, Sulwesi Utara.

“Ini kita lakukan sebagai wujud dukungan Kemenhub. Setelah dapat arahan Presiden, saya dedikasikan anggarannya. Untuk alokasi anggarannya, ada yang memang sudah dianggarkan, ada juga yang kita lakukan efisiensi pada program lain untuk dialihkan mendukung program pariwisata ini,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/9/2019).

Budi menjelaskan, dari Rp 2,593 triliun, Kemenhub mengalokasikan sebanyak Rp 353,99 miliar di tahun 2019.

Baca juga: Sektor Pariwisata Ditargetkan Raup Devisa Rp 246 Triliun di 2019

Pada 2020, Kemenhub mengalokasikan dana Rp 2,6 triliun untuk mengembangkan kelima destinasi pariwisata super prioritas tersebut.

Nantinya, anggaran tersebut akan digunakan untuk pemberian layanan subsidi operasional angkutan antarmoda, angkutan penyeberangan, pengadaan fasilitas perlengkapan keselamatan jalan, pembangunan dermaga danau pada kawasan pariwisata, pembangunan kapal Ro-Ro dan Bus Air.

Untuk transportasi perkeretaapian, dana itu digunakan dalam pembangunan jalur KA menuju kawasan pariwisata, reaktivasi jalur kereta pariwisata, dan Konektivitas jaringan kereta api menuju ke Bandara.

Lalu, untuk transportasi laut digunakan untuk perpanjangan dermaga, pengerukan kedalaman alur, dan pemberlakuan terminal pelabuhan laut pada destinasi pariwisata.

Baca juga: DKI Jakarta Perlu Genjot Pariwisata, Ini Sebabnya

Sedangkan untuk transportasi udara, dengan melakukan Perpanjangan runway dan apron untuk dapat didarati pesawat berbadan ramping (narrow body) sekelas Boeing 737, membuka jalur penerbangan internasional dan peningkatan konektivitas rute dari dan menuju ke lokasi pariwisata.

“Contohnya daerah yang mengalami problem aksesibilitas seperti di Jogja kita adakan kereta api, kita investasi Rp 1 triliun kereta api yang ke bandara. Karena sekarang ini waktu tempuhnya 1,5 jam, kita mau waktu tempuhnya itu kurang dari 1 jam,” kata Budi.

Pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2019 sebanyak 17,5 juta orang, dan pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 308 juta perjalanan serta target penerimaan devisa sebesar 20 juta dollar AS.

Sedangkan pada tahun 2020, target kunjungan Wisman sebanyak 18,5 juta orang, dan pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 310 juta perjalanan serta target penerimaan devisa adalah sebesar 19 juta hingga 21 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com