JAKARTA, KOMPAS.com - Bahlil Lahadalia digadang-gadang akan menjadi calon Menteri Kabinet Kerja Jilid 2. Dia menjadi salah satu orang yang dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Negara, Selasa (22/10/2019).
Seperti tokoh-tokoh yang disebut sebagai calon menteri, ia juga datang ke Istana Negara dengan mengenakan kemeja putih.
Rupanya, perjalanan karir pria kelahiran Banda, Maluku Tengah, Maluku pada 7 Agustus 1976 itu sebelum menjadi calon menteri terbilang sulit.
Dikutip dari www.bahlil-lahadalia.com, Bahlil pernah menjadi sopir angkot dan penjual koran. Namun, kerja kerasnya mampu membawa dia menjadi pengusaha nasional.
Baca juga : Dipanggil ke Istana dan Kerap Disapa Adinda oleh Jokowi, Siapa Bahlil Lahadalia?
Pemilik Rifa Capital ini terus melebarkan sayapnya dan masuk ke berbagai sektor usaha, mulai dari perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi.
Menurut Bahlil, hal utama menjadi pengusaha bukanlah modal, melainkan kreativitas dan jaringan.
Kerja keras Bahlil pun mulai perlahan terbayar setelah dirinya menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode 2015-2019.
Baca juga: Susunan Kabinet Jokowi Kian Jelas, IHSG Ditutup Menguat
Sebagai Ketua Umum Hipmi, pria lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Mumbai, Jayapura, Papua ini kerap bertemu dengan Presiden Jokowi.