Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Beli Dollar AS untuk Liburan Akhir Tahun, Rupiah Loyo

Kompas.com - 26/11/2019, 18:28 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pada penutupan di pasar spot, Selasa (26/11/2019) rupiah ditutup melemah tipis ke level Rp 14.088 per dollar AS.

Rupiah melemah 2 poin atau sebesar 0,02 persen dibandingkan penutupan Senin Rp 14.086 per dollar AS, seperti mengutip data Bloomberg.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, pelemahan rupiah tak hanya didorong oleh pelemahan mata uang regional Asia, tapi juga dipicu oleh kondisi historis Desember.

Pada periode akhir tahun, daya beli mata uang dollar AS cukup tinggi.

"Mata uang regional Asia banyak melemah di awal pembukaan, ini biasanya di akhir November ada potensi pembelian dollar yang cukup banyak untuk bayar utang atau liburan," kata Lana kepada Kompas.com, Selasa (26/11/2019).

Baca juga: Ini Prediksi Ekonom soal Kurs Rupiah pada 2020

Sore ini, seluruh mata uang regional Asia kompak mengalami pelemahan. Mata uang dollar Hong Kong turun 0,01 persen pada level 7.826 per dollar AS.

Sementara itu, mata uang dollar Singapura merosot 0,12 persen pada level 1.366 per dollar AS.

Adapun mata uang yuan China juga merosot 0,06 persen pada level 7.040 per dollar AS. Mata uang yen Jepang melemah 0,01 persen pada level 108 per dollar AS.

Lana memproyeksikan pula bahwa kesepakatan dagang antara AS dan China yang dijadwalkan berlangsung pada pertengahan Desember 2019, akan berdampak positif pada pergerakan rupiah menjelang tutup tahun.

"Kalau kesepakatan dagang terjadi, itu akan memberi penguatan kepada mata uang di emerging market termasuk rupiah. Ini artinya risiko akan berkurang dan orang-orang akan mengurangi porsi dollar mereka, rupiah bisa menguat," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com