Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikatan Awak Kabin Garuda Merasa Dirugikan dengan Kebijakan Ari Askhara

Kompas.com - 06/12/2019, 16:41 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) merasa dirugikan dengan kebijakan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara saat menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia.

Ketua Umum Ikagi Zaenal Muttaqin mengatakan, Ari Askara mengubah rute penerbangan Jakarta-Amsterdam menjadi Bali-Medan-Amsterdam. Akibatnya, awak kabin harus bekarja lebih lama.

"Tentang pengalihan rute, itu merugikan awak kami karena perjalanan lebih panjang sehingga jam kerja kami melebihi batas wajar. Itu malah hampir 19 jam lebih perjalanan kita," kata Zaenal Muttaqin di Jakarta, Jumat (6/12/2019).

Baca juga: Kementerian BUMN Evaluasi Total Garuda

Kendati demikian, Zaenal mengaku tidak tahu-menahu alasan Ari Askhara mengalihkan rute tersebut. Sebagai awak kabin, pihaknya hanya mematuhi apa yang diucapkan oleh Ari Askhara selama dirinya memimpin perusahaan pelat merah itu.

"Jadi saya juga enggak tahu kenapa, kenapa dialihkan penerbangan jadi Denpasar ke Kualanamu dan baru ke Amsterdam. Saya tidak tahu seperti apa, apa alasan Pak Ari yang mendasar sehingga melakukan pengalihan," ungkap dia.

Yang jelas, kata Zaenal, perbuatan itu merupakan salah satu dari kebijakan kontroversial selama Ari Askhara memimpin Garuda Indonesia, mulai dari pemalsuan laporan keuangan, suguhan live music akustik di pesawat, larangan foto dan video di pesawat, hingga penyelundupan Harley.

Baca juga: Dirut Garuda Dicopot, Perhimpunan Hotel dan Restoran Merasa Gembira

Untuk itu, Zaenal beserta awak kabin yang tergabung dalam Ikagi menyambut baik langkah Menteri BUMN Erick Thohir mencopot Ari Askhara dari jabatan Direktur Utama.

"Jadi kami sangat mendukung respons cepat Pak Erick yang telah memecat Ari Askhara terkait kasus penyelundupan Harley Davidson," pungkasnya.

Baca juga: Kementerian BUMN : Pesawat Baru Garuda Seharusnya Tak Bawa Kargo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com