Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didorong SUN, BI Optimistis Rupiah Akhir Tahun Bergerak Stabil

Kompas.com - 09/12/2019, 15:19 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memprediksi nilai tukar rupiah hingga akhir tahun 2019 akan bergerak stabil kisaran Rp 14.000.

Direktur Eksekutif Departemen Ekonomi dan Moneter BI, Endy Dwi Tjahjono mengatakan, stabilnya rupiah tersebut dinilai dari pergerakan Oktober yang terapresiasi sebesar 1,18 persen.

"Rupiah cenderung menguat sejak Oktober 2019, optimisme dari deal trade war yang akan ditandatangani Desember, mulai Oktober menguat," kata Endy Dwi Tjahjono, saat ditemui pada Pelatihan Wartawan BI, Labuan Bajo, NTT, Senin (9/12/2019).

Stabilitas nilai tukar rupiah tersebut, lanjut Endy, didorong oleh perolehan obligasi yang begitu besar. Apalagi, pemerintah kerap menawarkan Surat Utang Negara (SUN) sepanjang tahun ini.

Baca juga : BI: Nilai Tukar Rupiah Tak Terpengaruh Kondisi Global

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada pembukaan perdagangan spot, tadi pagi, Senin (9/12/2019), mengalami tren positif.

Mengutip data Bloomberg pada pukul 08.30 WIB, rupiah menguat 32 poin atau 0,23 persen pada level Rp 14.005 per dollar AS dibandingkan penutupan Jumat Rp 14.037.

Penguatan berlanjut hingga sesi I perdagangan. Mengutip dari Yahoo Finance, rupiah menguat menjadi Rp 14.010 per dollar AS, dari posisi penutupan sebelumnya Rp 14.033 per dollar AS.

Sedangkan indeks referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI menunjukkan, rupiah bergerak ke level Rp 14.021 per dollar AS dibandingkan Jumat (6/12/2019) lalu, di level Rp 14.037 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com