Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Gandeng Kadin untuk Perkuat Diplomasi Ekonomi

Kompas.com - 08/01/2020, 11:29 WIB
Rina Ayu Larasati,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bersama Kamar Dagang Indonesia (Kadin) bekerja sama untuk mengembangkan diplomasi ekonomi.

Gagasan ini dimulai oleh Kadin yang kemudian menggandeng pemerintah untuk menguatkan diplomasi ekonomi Indonesia.

"Menlu Retno Marsudi akan menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Pak Rosan (Ketua Kadin) untuk bersama-sama menjalankan dan membangun sinergi mencapai apa yang menjadi salah satu prioritas pemerintah dan perwakilan RI di luar negeri yaitu diplomasi ekonomi," kata Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra di Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2020). 

Ia melanjutkan bahwa hal yang ingin dicapai oleh Kemenlu dan Kadin adalah agar para Perwakilan RI yang berada di 132 lokasi, 95 kantor kedutaan besar, 30 Konsulat Jenderal dan 4 konsulat, nantinya akan bekerja sama dengan komite-komite tetap bilateral dan regional dari Kadin yang berjumlah sekitar 40. 

"Kita harap masing-masing bisa membangun sinergi dan kerjasama untuk menyusn program aktifitas dan kunjungan, promosi bagi produk-produk yang spesifik dan customized tidak lagi yang menyeluruh umum yang sering kali menjadi masalah di lapangan," ucap Mahendra

Identifikasi Peluang

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Kadin, Rosan Roeslani juga menjelaskan apa yang menjadi harapan Kadin dengan kerja sama ini.

"Kita akan mulai berkerja dan mengindentifikasi apa sih peluang-peluangnya, apa sih situasinya, apa sih keinginan dari kedua belah pihak," ucap Rosan

Rosan melanjutkan, walaupun selama ini Kadin sudah berhubungan dengan seluruh Kadin di luar negeri dengan chambers-chambersnya maupun dengan bisnis consulnya, tetapi Kadin tetap butuh masukan lebih.

"Nah kita juga perlu masukan dari misalnya dari pemerintab kita sendiri yaitu duta besar ini. Jadi kita harapkan para dubes ini adalah market inteligent buat kita," ujar Rosan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com