Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Bus Turun, Ini Kata Menhub

Kompas.com - 10/01/2020, 13:07 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan menyatakan adanya penurunan jumlah penumpang angkutan bus pada periode liburan natal dan tahun baru (Nataru) 2019-2020.

Tercatat pada periode Nataru 2019-2020 jumlah penumpang bus hanya mencapai 2,5 juta orang. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya jumlah penumpang mampu mencapai 3,3 juta orang.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai peningkatan jumlah penumpang sejalan dengan perbaikan kualitas moda transportasi. Dengan demikian, kualitas pelayanan menjadi salah satu penyebab terjadinya penurunan penumpang bus.

"Makanya berulangkali saya ke Pulau Gebang itu untuk buat mereka (masyarakat) nyaman. Kalau mereka nyaman mereka pasti akan datang ke sana," ujarnya, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (10/1/2020).

Baca juga: Kementerian BUMN Minta Garuda Segera Selesaikan Persoalan dengan Penumpang

Selain memperbaiki kualitas pelayanan di lokasi terminal, Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu juga mendorong pengembangan sistem pemesanan tiket online.

"Saya  cerewet soal itu karena detail yang dirasakan masyarakat, kalau tidak baik menjadi masalah," kata dia.

Di sisi lain, perbaikan hingga mulai beroperasinya ruas tol juga dinilai mendorong masyarakat untuk menggunaan kendaraan pribadi.

Namun, Budi berharap bahwa masyarakat akan tetap menggunakan transportasi umum meski pembangunan ruas tol terus dimaksimalkan. Karenanya perbaikan kualitas pelayanan bus harus terus dilakukan.

"Kalau sekarang ini kan Pulau Gebang belum maksimal dan terminal-terminal di sana juga belum berfungsi maksimal. Karenanya kita spending uang di terminal itu, mengharuskan busnya bagus, dan ticketing," ucap Budi.

Baca juga: Jumlah Penumpang Pesawat Anjlok pada Periode Natal dan Tahun Baru 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com