Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayakan HUT Ke- 50, Gramedia Berkolaborasi dengan Muklay

Kompas.com - 31/01/2020, 21:28 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Gramedia Asri Media (Gramedia) berkolaborasi dengan salah satu visual artist asal Jakarta yaitu Muklay alias Muchklis Fachri untuk menjual beberapa produk desainnya.

Kolaborasi ini dijalin dalam rangka merayakan HUT ke-50 Gramedia. Dalam kerja sama ini, Muklay membuat desain streetwear dengan ciri khasnya yaitu mural dan warna-warni neon. Hal ini membuat para pengunjung rela mengantre selama beberapa jam untuk mendapatkannya.

Salah satu yang mengantre adalah Bagas Bagja. Dia mengaku sudah hadir di Gramedia Pondok Indah Mall 1 sejak pukul 14.00 WIB dan rela menunggu hingga pukul 17.00 WIB.

Baca juga: Genap 50 Tahun, Gramedia Terus Lakukan Ekspansi Bisnis

"Dibuka pukul 17.00 WIB tapi karena bakal banyak yang datang membeli dan pasti mengantre pukul 14.00 WIB sudah datang dan langsung ngantre," ujarnya di Jakarta, Jumat (31/1/2020).

Bagas mengaku rela mengantre karena dirinya sangat menyukai karya-karya Muklay, dan barang yang dijual juga limited edition.

Sementara itu General Manager Corporate Secretary Gramedia Yosef Adityo mengatakan kolaborasi ini dilakukan untuk merayakan ulang tahun Gramedia ke 50 tahun dan sebagai ajakan kepada generasi muda untuk meningkatkan minat baca.

"Muklay membuat desain streetwear itu juga mau ngajak anak muda untuk meningkatkan minat baca dan produk yang dijual itu bermacam-macam dan yang paling penting hanya hari ini karena Limited Edition," jelasnya.

Adapun produk yang dijual sebanyak 500 item dengan berbagai macam jenis seperti Kemeja seharga Rp 223.000, sweater Rp 264.000, Kaos Rp 148.000 dan tas Rp 170.000.

"Hasil penjualan ini kita akan diberikan ke 50 sekolah terpilih secara serentak dan sekaligus memberikan 50.000 buku dan alat tulis," katanya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, mulai dari pukul 13.00 WIB sudah banyak para pengunjung yang mengantre. Bahkan ada beberapa yang duduk di lantai akibat menunggu transaksi dibuka yang terlalu lama.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com