Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan China, Negara Ini yang Paling Banyak Curi Ikan di Laut RI

Kompas.com - 07/02/2020, 07:58 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memaparkan kinerjanya terkait penenggelaman kapal pencuri ikan ilegal selama 2014-2019 di depan Komisi IV DPR RI, Kamis (6/2/2020).

Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Nilanto Perbowo mengatakan, setidaknya, ada ratusan kapal dari 9 negara yang berhasil ditenggelamkan para era Susi Pudjiastuti itu.

"Sebanyak 556 kapal illegal fishing kami lakukan penenggelaman kapal dari periode 2014-2019," kata Nilanto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) KKP di DPR RI, Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Baca juga: Rivalitas Nelayan Lokal Vs Kapal Ikan Asing di Natuna

Meski beberapa waktu lalu Indonesia dihebohkan oleh aksi nelayan China beserta cost guard malang-melintang di Laut Natuna Utara, rupanya bukan kapal China yang paling banyak ditenggelamkan di era Susi.

Kapal yang terbukti kerap tertangkap basah adalah kapal Vietnam dengan jumlah penenggelaman sebanyak 321 kapal.

Sebaliknya, hanya 3 kapal China yang berhasil ditenggelamkan sepanjang tahun 2014-2019.

Lebih rinci, negara kedua yang paling banyak tertangkap basah mencuri ikan adalah Filipina sebanyak 91 kapal, diikuti Malaysia 87 kapal, Thailand 24 kapal, Papua Nugini 2 kapal, Nigeria 1 kapal, dan Belize 1 kapal.

Penangkapan 3 buah kapal China ini pun membuat heran Ketua Komisi IV DPR RI.

"Seolah-olah kapal Tiongkok mencuri ikan di Natuna, di mana-mana. Yang ketangkap cuma 3 unit bos. Ada apa ini? Kita lihat juga di sini sementara milik anak bangsa 26 unit ditenggelamkan. Saya mau tau ini jawabannya apa?" kata Sudin sembari meninggikan suaranya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com