Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 6 Cara Dapatkan Keuntungan dari Dana Pensiun

Kompas.com - 09/02/2020, 07:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana pensiun menjadi sumber penghasilan utama yang diidamkan dan diandalkan oleh kebanyakan orang ketika sudah memasuki masa pensiun dari tempat bekerja.

Namun ternyata banyak yang tidak terlalu memahami cara mengelola dana pensiun ini dengan baik.

Umumnya orang akan cuek dan tidak ingin ribet mengelola dana pensiun dengan alasan perusahaan tempatnya bekerja sudah mengurusnya. Pada nyatanya hasil dana pensiun merupakan tanggung jawab karyawan yang banyak tak disadari orang.

Baca juga: Ingin Kaya Saat Pensiun? Ikuti 5 Prinsip Ini

Dana pensiun yang diterima akhirnya tidak bisa optimal dan tentu akan menimbulkan risiko simpanan pensiunan ini tidak cukup pada saat purna tugas.

Padahal kalau saja kita tahu sejak awal mempersiapkan dana pensiun dengan baik, kita dapat memanfaatkannya dengan maksimal saat pensiun nanti.

Program DPLK

Nah, umumnya perusahaan sudah menyediakan fasilitas dana pensiun sebagai bagian dari kompensasi, yakni iuran yang pasti dengan program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

Sistem kerjanya, setiap bulan gaji karyawan akan dipotong ditambah dengan kontribusi perusahaan disetor kepada DPLK yang kemudian dikelola sebagai investasi.

Hasilnya akan terasa ketika masa purna tugas tiba. Iuran DPLK ini setiap bulan pasti ada, namun jumlah dana pensiun belum dapat dipastikan karena tergantung keuntungan investasi tempat di mana dana pensiun ditempatkan.

Baca juga: Ingin Berbisnis Saat Pensiun? Simak 5 Tips Berikut

Dengan demikian, akan ada implikasi yang wajib diketahui oleh karyawan perusahaan peserta DPLK. Perusahaan sendiri tidak menjamin besaran dana pensiun setiap karyawan yang akan pensiun.

Jaminan perusahaan hanya berupa jumlah kontribusi yang diberikan setiap bulan sebagai dana pensiun. Umumnya pada saat tanda tangan kontrak kerja disebutkan berapa jumlah kontribusi perusahaan.

Tentu, karena perusahaan tidak menjamin dana pensiun, maka kita yang menjamin sendiri dana tersebut. Besaran dana pensiun yang diterima sangat dipengaruhi oleh keputusan kita untuk memilih investasi untuk mengelola dana tersebut.

Bila kita bisa memprediksi dan melihat potensi serta peluang, maka hasilnya akan baik. Sebaiknya jika salah pertimbangan, kita malah merugi.

Dalam memutuskan investasi ini pun perusahaan tidak akan ikut campur. Murni tanggung jawab penuh karyawan.

Baca juga: Rahasia Kekayaan Bill Gates Meski Telah 20 Tahun Pensiun

Apabila ada campur tangan, ini hanya sebatas masukan dan saran beberapa opsi pilihan. Namun keputusan bulat tetap di tangan karyawan.

Kondisi semacam ini akan tentu akan merugikan diri sendiri apabila kita tidak peduli bagaimana mengurus dan mengelola investasi dana pensiun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com