Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Tahun, Penjualan Eceran Menurun

Kompas.com - 11/02/2020, 12:19 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan eceran pada Januari 2020 diprakirakan mengalami penurunan.

Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2020 yang diprakirakan tumbuh -3,1 persen secara tahunan (year on year/yoy), dari IPR pada Desember 2019 yang tumbuh -0,5 persen (yoy).

"Penurunan penjualan eceran disebabkan oleh penjualan kelompok barang budaya dan rekreasi, serta kelompok sandang. Penurunan tersebut sejalan dengan pola konsumsi masyarakat yang kembali normal setelah perayaan terkait Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN)," tulis BI dalam siaran pers, Selasa (11/2/2020).

Baca juga: 3 Kata Super yang Bikin Penjualan Bisa Meningkat Tajam

Penjualan eceran pada kuartal IV 2019 dilaporkan meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya.

IPR pada kuartal IV 2019 tumbuh 1,5 persen (yoy), sedikit lebih tinggi dari 1,4 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Peningkatan pertumbuhan tersebut ditopang oleh penjualan kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya, serta kelompok suku cadang dan aksesori yang tetap tinggi.

Prakiraan harga pada tiga bulan mendatang (Maret 2020) bakal meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Indikasi itu terlihat dari Indeks Ekspetasi Harga Umum (IEH) tiga bulan yang akan datang sebesar 160,2, meningkat dari 154,6 pada bulan sebelumnya.

Baca juga: Pelemahan Ekonomi Global, Unilever Tak Mampu Capai Target Penjualan

Di sisi lain, IEH 6 bulan yang akan datang tepatnya Juni 2020, di tingkat pedagang ritel diindikasikan menurun dengan indeks sebesar 166,0, lebih rendah dari 177,8 pada bulan sebelumnya.

Menurunnya harga pada bulan Juni nanti dipengaruhi normalnya harha pasca Ramadan dan HKBN Idul Fitri.

Responden memprakirakan penjualan eceran pada tiga bulan mendatang (Maret 2020) akan menurun.

Proyeksi tersebut berdasarkan Indeks Ekspetasi Penjualan (IEP) tiga bulan yang akan datang sebesar 131,5, lebih rendah dibandingkan 140.8 pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, penjualan eceran Juni 2020, juga turut menurun karena terindikasi dari IEP 6 bulan sebesar 140,6 lebih rendah dari 156,1 pada periode sebelumnya.

Responden mengatakan, penurunan penjualan tersebut sejalan dengan normalisasi konsumsi rumah tangga pasca periode Ramadan dan Idul Fitri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com