Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Tolak Usulan Pembatasan Penjualan Komponen Jet AS ke China

Kompas.com - 19/02/2020, 10:32 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump telah menolak usulan yang membatasi perusahan AS memasok mesin jet dan komponen lainnya ke industri penerbangan China.

Dikutip Reuters, Rabu (19/2/2020), Trump telah memerintahkan pemerintahannya untuk tidak mengimplementasikan pembatasan itu. Langkah intervensi Trump menggambarkan dia akan memprioritaskan manfaat ekonomi daripada potensi jebakan persaingan dan masalah keamanan nasional.

Pandangannya dalam masalah ini kontras berbeda dengan yang dia lakukan pada perusahaan teknologi asal China, Huawei Technologies. Saat itu, Trump membatasi perusahaan AS untuk memasok dagangannya ke perusahaan tersebut dengan alasan keamanan nasional.

Baca juga: Omnibus Law, Batas Minimal Kepemilikan Pesawat Maskapai Dihapus?

Namun dalam serangkaian tweet-nya, Trump menyebut kekhawatiran keamanan nasional tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk untuk mempersulit negara asing membeli produk asal negeri Paman Sam.

"Kami tidak akan mengorbankan perusahaan kami ... dengan menggunakan istilah palsu keamanan nasional," tulis Trump dikutip Reuters, Rabu (19/2/2020).

Trump mengatakan, dia ingin perusahaan AS diberi keleluasaan untuk melakukan bisnis.

“Saya ingin perusahaan kami diizinkan melakukan bisnis. Maksud saya, banyak hal diletakkan di atas meja saya yang tidak ada hubungannya dengan keamanan nasional, termasuk dengan pembuat chip dan berbagai lainnya," ucap Trump.

Baca juga: Eiger Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMK hingga S1

"Saya ingin China membeli mesin jet kami, yang terbaik di Dunia. Saya ingin membuatnya mudah berbisnis dengan Amerika Serikat, tidak sulit. Semua orang di pemerintahan saya diperintahkan, tanpa alasan," sebutnya lagi.

Sementara itu, Pengacara perdagangan Doug Jacobson mengatakan, pembatasan perdagangan ke China pada mesin jet dan pembuat chip akan merugikan perusahaan AS.

Adapun kedua negara tersebut memang kerap memiliki hubungan yang rumit dan kompetitif. Namun beberapa waktu lalu, Trump telah menandatangani perjanjian perdagangan tahap I pertama dengan China setelah perang dagang yang memakan waktu lama.

Baca juga: [POPULER MONEY] Mengenang Ashraf Sinclair dan Kegigihannya di Dunia Bisnis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Ungkap Alasan Freepoft Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Menteri ESDM Ungkap Alasan Freepoft Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Whats New
Menakar Peluang Investasi di Pasar Indonesia

Menakar Peluang Investasi di Pasar Indonesia

Whats New
Memanfaatkan Jasa WIlhen Cargo, Impor Barang dari China Jadi Mudah

Memanfaatkan Jasa WIlhen Cargo, Impor Barang dari China Jadi Mudah

Smartpreneur
IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin

IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin

Whats New
Laporan JobStreet: Indonesia Semakin Menarik sebagai Tujuan untuk Bekerja

Laporan JobStreet: Indonesia Semakin Menarik sebagai Tujuan untuk Bekerja

Work Smart
Waspada Modus Kejahatan Jelang Idul Adha, BSI Imbau Masyarakat Cek Saldo dan Ganti Password

Waspada Modus Kejahatan Jelang Idul Adha, BSI Imbau Masyarakat Cek Saldo dan Ganti Password

Whats New
Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

Whats New
Kemendagri Minta Kepala Daerah Cek Harga-harga Komoditas yang Naik Jelang Idul Adha

Kemendagri Minta Kepala Daerah Cek Harga-harga Komoditas yang Naik Jelang Idul Adha

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 2025 Hanya Dipatok di Kisaran 5 Persen, Sri Mulyani: Ini Ambisius, tapi Realistis..

Pertumbuhan Ekonomi 2025 Hanya Dipatok di Kisaran 5 Persen, Sri Mulyani: Ini Ambisius, tapi Realistis..

Whats New
Pemerintah 'Pelototi' Kenaikan Harga Bawang Merah, Cabai Merah, dan Gula Pasir

Pemerintah "Pelototi" Kenaikan Harga Bawang Merah, Cabai Merah, dan Gula Pasir

Whats New
Kekhawatiran dan Harapan Pengusaha Usai Pergantian Kepala Otorita IKN

Kekhawatiran dan Harapan Pengusaha Usai Pergantian Kepala Otorita IKN

Whats New
Kinerja Manufaktur Merosot, Kemenperin Sebut Imbas Permendag Kemudahan Impor

Kinerja Manufaktur Merosot, Kemenperin Sebut Imbas Permendag Kemudahan Impor

Whats New
Tugas Berat Destry Damayanti sebagai Deputi Gubernur Senior Periode Kedua

Tugas Berat Destry Damayanti sebagai Deputi Gubernur Senior Periode Kedua

Whats New
Kamis, Serikat Buruh Akan Gelar Demo Tolak Tapera di Depan Istana

Kamis, Serikat Buruh Akan Gelar Demo Tolak Tapera di Depan Istana

Whats New
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 69 Diperpanjang, Simak Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 69 Diperpanjang, Simak Syarat dan Caranya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com