Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stimulus Kedua Redam Corona Bakal Rilis, Anggaran Rp 10 Triliun Lebih

Kompas.com - 04/03/2020, 15:12 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan paket stimulus kedua untuk meredam dampak virus corona atau covid-19 bakal segera dirilis.

Paket stimulus tahap dua ini bakal ditujukan untuk menjaga kelancaran rantai pasokan barang yang mulai terganggu akibat aktivitas perekonomian yang terhenti di China.

Nantinya, besaran anggaran yang akan digelontorkan oleh pemerintah bakal lebih besar dari Rp 10 triliun.

Baca juga: AAJI Pastikan Asuransi Tanggung Biaya Kesehatan Virus Corona, asal...

Sebelumnya, pemerintah juga telah memberikan stimulus berupa insentif kepada industri pariwisata, maskapai penerbangan, perumahan dan bantuan sosial (bansos) sebesar Rp 10,3 triliun.

"Targetnya demikian, lebih dari yang pertama Rp 10,3 triliun," ujar Airlangga di Jakarta, Rabu (4/3/2020).

Lebih lanjut, Ketua Umum Golkar itu mengatakan, di dalam paket stimulus yang baru dan sudah masuk dalam tahap finalisasi ada 4 kebijakan yang berkaitan dengan prosedural dan 4 kebijakan lain terkait fiskal.

Untuk kebijakan prosedural, sebelumnya Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Sesmenko) Susiwijono sempat menyebutkan ada empat kebijakan prosedural yang dirilis pemerintah.

Kebijakan ini meliputi penyederhanaan aturan larangan pembatasan atau tata niaga terkait ekspor, pengurangan larangan pembatasan atau tata niaga terhadap impor (terutama impor bahan baku), percepatan proses impor untuk 500 perusahaan reputable importir, serta efisiensi proses logistik.

Baca juga: Sri Mulyani: Akibat Corona, Ekonomi Global Sama Seperti Krisis 2008

"Untuk antisipasi, yang disampaikan Presiden sudah benar, kita akan mempermudah impor maupun ekspor. Jadi hal yang bersifat administratif untuk impor dan ekspor disederhanakan dan dimudahkan," ujar Airlangga.

Adapun untuk kebijakan stimulus di bidang fiskal, Airlangga memaparkan, bakal berupa relaksasi Pajak Penghasilan (PPh) juga relaksasi untuk bea masuk.

Harapannya dengan stimulus tersebut bahan baku bisa lebih mudah masuk ke dalam negeri dan proses produksi bisa dipercepat.

"Ini jadi salah satu paket yang sedang disiapkan untuk paket stimulus kedua. Paket ini sudah dilaporkan ke Presiden dan sudah difinalisasi, kira-kira akan ada 8 paket kebijakan yang disiapkan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com