Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Redam Dampak Corona, Sri Mulyani Longgarkan Izin Impor Bahan Baku

Kompas.com - 03/03/2020, 08:38 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah mengambil langkah-langkah kebijakan strategis untuk menjaga perekonomian yang tengah dihadapkan pada risiko pelemahan akibat sentimen wabah virus corona.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan salah satu langkah yang bakal diambil adalah menjaga kinerja sektor riil dengan membuka peluang untuk mempermudah izin impor bahan baku bagi beberapa perusahaan.

Pihaknya pun mengatakan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan telah mengidentifikasi 500 perusahaan importir yang bakal mendapatkan insentif tersebut.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Menhub: Pengawasan di Bandara dan Pelabuhan Sesuai Prosedur

"Kita rapat dengan Menko (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto), Presiden dan kementerian lain untuk melihat dampak selanjutnya terutama di sektor riil dengan penurunan impor bahan baku karena disrupsi produksi dan pelemahan pasar. Kita akan lihat pengaruhnya kepada industri sektoral," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Senin (2/3/2020)

"Saat ini kita terus menyiapkan dari sisi analisa, kami bersama Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan untuk mengurangi sebanyak mungkin halangan untuk impor termasuk impor bahan baku untuk dipermudah terhadap reputable importir tanpa lagi perizinan," jelas dia.

Bendahara Negara pun mengungkapkan, 500 importir yang masuk dalam daftar perusahaan yang bakal diberi kelonggaran izin menguasai 40 persen dari keseluruhan impor bahan baku di Indonesia.

Dengan demikian diharapkan proses impor yang dipercepat juga mampu meningkatkan laju produksi di sektor riil.

Baca juga: Soal Anggaran Penanganan Pasien Virus Corona, Sri Mulyani Tunggu Kemenkes

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com