Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geger Corona, Penjual Wedang Jahe Susu Diserbu Pembeli

Kompas.com - 04/03/2020, 16:56 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kekhawatiran masyarakat akan penyebaran wabah virus corona atau Covid-19 rupanya membawa berkah tersendiri bagi pedagang minuman jahe susu atau lebih dikenal dengan wedang jasu.

Rudi, salah seorang penjual wedang jahe susu "Amzari", mengungkapkan, peningkatan pembeli sangat terasa dalam dua hari terakhir. Lewat petang, pembeli semakin banyak berdatangan.

Dia menggelar dagangannya mulai pukul 17.00 WIB di Jalan Raya Hankam, Jati Murni, Ujung Aspal, Bekasi.

"Laris banget sejak dua hari ini, saya sendiri awalnya enggak tahu. Baru tahu rupanya banyak yang beli karena cari khasiat jahe merah buat penangkal corona. Kebetulan kan saya pakai jahe merah, bukan jahe biasa," kata Rudi kepada Kompas.com, Rabu (4/3/2020).

Baca juga: Imbas Corona, Penjual Jamu Keluhkan Meroketnya Harga Bahan Baku

Pada hari biasa, Rudi mengaku dagangannya jarang habis. Namun, belakangan ini, wedang jahe susu yang dijualnya dalam dua galon selalu ludes dalam waktu lebih cepat dari biasanya.

"Biasanya buka kan jam 17.00, tutupnya jam 24.00. Itu juga sering sekali enggak habis, masih sisa. Kalau dua hari ini, habis terus dagangan sebelum jam 22.00. Lagi laris banget," ujar pria asal Tegal ini.

Rudi, pedagang Jahe Susu Amzari di Jati Murni Ujung Aspal BekasiRudi, pedagang Jahe Susu Jesus Amzari di Jati Murni Ujung Aspal Bekasi Rudi, pedagang Jahe Susu Amzari di Jati Murni Ujung Aspal Bekasi

Minuman jahe susu hangat dijual seharga Rp 6.000 per gelas. Setiap hari, dirinya membuat dua galon minuman jahe yang dicampur susu kaleng untuk sekitar 100 gelas.

"Makanya, alhamdulillah lagi rezeki banyak dua hari ini. Belum ada rencana tambah tiga galon. Ini saya juga baru tahu dari berita ramai-ramai soal corona," ungkap Rudi.

Meski demikian, dia mengaku saat ini persediaan jahe merah di pasar mulai sulit dicari. Banyak orang, kata dia, mulai mencari jahe merah untuk dibuat minuman karena khasiatnya yang tinggi untuk mencegah penyakit.

Baca juga: Beli Masker di Kimia Farma Hanya Boleh Dua Lembar per Orang

"Untungnya, harga jahe merah belum naik, masih sekitar Rp 40.000 per kg. Beli jahe merah langsung ke Pasar Induk Kramatjati, mungkin sudah mahal kalau beli di pasar terdekat. Cuma memang barangnya sekarang agak sedikit, katanya banyak yang cari gara-gara corona," ucapnya.

Sebagai informasi, jahe merah jadi salah satu empon-empon yang paling banyak dicari di tengah kekhawatiran virus corona beberapa hari belakangan.

Dilansir dari artikel Kompas.com, kabar ini dikaitkan dengan penelitian seorang profesor asal Universitas Airlangga (Unair) di Surabaya, Prof Dr Chairul Anwar Nidom MS, Drh.

Terkait efeknya terhadap virus corona, Nidom berkata bahwa empon-empon mengandung curcumin yang berfungsi mencegah terjadinya badai sitokin di dalam paru.

Di samping itu, minuman tradisional kaya khasiat asal Indonesia ini memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan daya tahan tubuh terhadap suatu penyakit (imunitas). Sitokin, ujar Nidom, merupakan respons imun terhadap adanya virus.

Baca juga: Selain Masker, Harga Hand Sanitizer di Online Shop Juga Naik Tak Wajar

"Jadi sebetulnya sitokin merupakan fungsi positif, tetapi punya efek negatif, yaitu merusak sel di sebelahnya. Sitokin inilah yang menyebabkan tubuh menjadi panas kalau seseorang terinfeksi kuman," ujar Nidom.

Namun, efektivitas formulasi ini baru melalui uji praklinis terhadap tikus. Itu pun yang terinfeksi flu burung, jenis virus corona lainnya, bukan Covid-19.

(Sumber: KOMPAS.com/Shierine Wangsa Wibawa | Editor: Shierine Wangsa Wibawa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejar Target Sejuta Penyuluh Kemitraan UMKM, KPPU Gaet 500 Mahasiswa di Kalbar

Kejar Target Sejuta Penyuluh Kemitraan UMKM, KPPU Gaet 500 Mahasiswa di Kalbar

Whats New
Tiga Hal yang Perlu Dihindari Saat Membuat Resume Lamaran Kerja

Tiga Hal yang Perlu Dihindari Saat Membuat Resume Lamaran Kerja

Work Smart
OJK Tunggu Pengajuan Nama Komisaris Utama Bank Muamalat

OJK Tunggu Pengajuan Nama Komisaris Utama Bank Muamalat

Whats New
Per Maret 2024,  BCA Telah Gelontorkan Rp 117,7 Triliun untuk UMKM

Per Maret 2024, BCA Telah Gelontorkan Rp 117,7 Triliun untuk UMKM

Whats New
Daftar 15 Sekolah Kedinasan Kemenhub yang Buka Formasi CPNS 2024

Daftar 15 Sekolah Kedinasan Kemenhub yang Buka Formasi CPNS 2024

Whats New
Starlink Belum Punya Kantor di Indonesia, Menkominfo Beri Waktu 3 Bulan

Starlink Belum Punya Kantor di Indonesia, Menkominfo Beri Waktu 3 Bulan

Whats New
Kurangi Sampah Plastik, Indonesia Dapat Pinjaman dari ADB Hampir Rp 8 Triliun,

Kurangi Sampah Plastik, Indonesia Dapat Pinjaman dari ADB Hampir Rp 8 Triliun,

Whats New
Respons Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Tidak Ada Keluhan Gangguan Suplai Bahan Industri

Respons Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Tidak Ada Keluhan Gangguan Suplai Bahan Industri

Whats New
Bertemu Petinggi Nikkei Inc, Menko Airlangga Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia

Bertemu Petinggi Nikkei Inc, Menko Airlangga Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia

Whats New
Libur Panjang Waisak, Jasa Marga Catat 292.820 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang Waisak, Jasa Marga Catat 292.820 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Mengenal 2 Jenis Bias Psikologis dalam Investasi dan Cara Menghadapinya

Mengenal 2 Jenis Bias Psikologis dalam Investasi dan Cara Menghadapinya

Earn Smart
Target Rasio Utang Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Target Rasio Utang Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Berantas Judi 'Online', Menkominfo Ancam X, Google, hingga Meta Denda Rp 500 Juta

Berantas Judi "Online", Menkominfo Ancam X, Google, hingga Meta Denda Rp 500 Juta

Whats New
Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya

Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com