Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Tembus Rp 16.000 Per Dollar AS, Bagaimana Dampaknya ke Maskapai?

Kompas.com - 24/03/2020, 16:45 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang masih berada di atas Rp 16.000 per dollar AS akibat sentimen negatif dampak wabah virus corona.

Hal ini berdampak signifikan terhadap biaya operasional maskapai penerbangan. Sebab mayoritas biaya operasional maskapai menggunakan dollar AS.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia  atau INACA, Bayu Sutanto mengatakan, saat ini 85 persen biaya operasional maskapai masih menggunakan dollar AS.

Baca juga: BCA Tutup Sementara 30 Persen Kantor Cabang di Jabodetabek

Dengan melemahnya nilai kurs rupiah terhadap dollar AS, maka biaya operasional maskapai akan semakin tinggi.

"Bagi maskapai yang komponen biaya operasi terkait dollar AS cukup besar, 85 persen, maka dalam rupiah biaya operasi akan membesar," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (24/3/2020).

Meningkatnya biaya operasional maskapai juga diikuti dengan menurunnya jumlah penumpang akibat penyebaran virus corona.

Baca juga: Presiden Jokowi Beberkan Potensi Dampak Corona ke Beberapa Profesi

"Karena berkurangnya permintaan perjalanan karena banyaknya pembatasan dan bahkan lockdown maka junlah penumpang turun drastis," kata dia.

Kedua hal tersebut lantas semakin menekan kondisi keuangan maskapai nasional.

Sebagai informasi, mengutip Bloomberg, pada pukul 15.30 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot berada di level Rp 16.500 per dollar AS.

Baca juga: Bayang-bayang Larangan Pulang Kampung di Lebaran 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com