Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WFH Ala Jonan: Bertani Sayur Mayur Hidroponik di Rumah

Kompas.com - 25/03/2020, 19:10 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak kegiatan di sela-sela aktivitas pekerjaan yang dilakukan di rumah atau work from home (WFH). Nihil rutinitas pulang pergi di jalanan dari rumah kantor, membuat waktu sebagian orang lebih fleksibel. Tak terkecuali Ignasius Jonan.

Mantan Menteri ESDM ini melakukan WFH sambil bertani sayur mayur di rumahnya dengan metode hidroponik atau bercocok tanam dalam pipa paralon yang populer dalam urban farming.

Seperti diketahui, Jonan memiliki kesibukan mengurus bisnis pasca-tak lagi masuk dalam pemerintahan. Sebagian area rumahnya yang berada di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, disulapnya jadi kebun sayur.

"Bagi saya tinggal di rumah dengan me nyalurkan hobi tanaman hidroponik," kata Jonan dalam unggahan di akun Instagram pribadinya seperti dilihat pada Rabu (25/3/2020).

Baca juga: Saat Jadi Menhub, Jonan Pernah Tolak Keluarkan Izin Kereta Cepat JKT-BDG

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Tinggal di rumah semaksimal mungkin dan menjaga kebersihan dan tidak berinteraksi dengan berjabat tangan dan melakukan kegiatan lain yang tidak diperlukan. Ini pandemik atau wabah yang sangat cepat menular dan beresiko pada yang berusia lanjut. Ini tanggungjawab kita masing masing sebagai warga negara dan sebagai umat manusia. Pemerintah sangat diharapkan bertindak cepat dan proaktif. Saatnya kita sebagai bangsa dan masyarakat serta negara diuji untuk bersatu padu dan bertoleransi terhadap sesama. Yang menjadi tantangan adalah yg kelompok manula dan yang harus cari makan harian di lapangan atau di jalanan itu tugas negara utk mengurusnya. Bagi saya tinggal di rumah dengan mwnyalurkan hobi tanaman hidroponik. #pandemic2020 #coronavirus #covid_19 #unitednations #socialresponsibility #civicduty #humancrisis @kementerianbumn @kemenpupr @kemenhub151 @kemdikbud.ri @kemenkes_ri @kemenkominfo @kemenpanrb @bnpb_indonesia #hidroponikindonesia @ignasius.jonan

Sebuah kiriman dibagikan oleh Ignasius Jonan (@ignasius.jonan) pada 23 Mar 2020 jam 4:13 PDT

Menurut dia, semua orang sebaiknya tinggal di rumah mengikuti imbauan pemerintah untuk mengatasi wabah virus corona atau Covid-19.

"Ini tanggung jawab kita masing-masing sebagai warga negara dan sebagai umat manusia. Pemerintah sangat diharapkan bertindak cepat dan proaktif. Saatnya kita sebagai bangsa dan masyarakat serta negara diuji untuk bersatu padu dan bertoleransi terhadap sesama," kata Jonan.

"Yang menjadi tantangan adalah yang kelompok manula dan yang harus cari makan harian di lapangan atau di jalanan itu tugas negara untuk mengurusnya," tambah dia.

Baca juga: Ridwan Kamil Pamer KA Masuk Stasiun Garut, Jonan Beri Tiga Jempol

Lanjut dia, kesibukan lain di luar pekerjaan perlu dilakukan agar aktivitas WFH tak membosankan. Bertanam sayur sudah lama dipilihnya di sela-sela kesibukannya.

"Tinggal di rumah semaksimal mungkin dan menjaga kebersihan dan tidak berinteraksi dengan berjabat tangan dan melakukan kegiatan lain yang tidak diperlukan. Ini pandemik atau wabah yang sangat cepat menular dan beresiko pada yang berusia lanjut," kata Jonan.

Sebelumnya, mantan Dirut PT KAI ini juga mengunggah peringatan jaga jarak alias social distancing akibat semakin meluasnya virus corona. Peringatan tersebut diunggah setelah tersiar kabar kasus positif corona pada Wali Kota Bogor Bima Arya.

"Wali Kota Bogor positif corona tanpa gejala yang berarti. Selalu jaga jarak dan bekerja dari rumah semaksimal mungkin," kata Jonan dalam unggahannya yang lain.

Update corona di Indonesia

Juru bicara pemerintah dalam penanganan Covid-19 Ahmad Yurianto mengungkapkan bahwa jumlah pasien Covid-19 yang disebabkan virus corona terus bertambah.

Total pasien posotif corona di Indonesia sudah mencapai 790 kasus atau sudah bertambah sebanyak 105 kasus dalam waktu sehari.

Sementara data terbaru, ada 3 pasien positif corona yang meninggal. Sehingga, total ada 58 kasus pasien yang meninggal setelah dinyatakan positif corona.

Baca juga: Jonan Pamer Baru Beli Mobil Esemka

Pemerintah sejauh ini sudah menyediakan 227 rumah sakit rujukan tambahan. Awalnya,  jumlah rumah sakit rujukan hanya 100 buah. Namun, dilakukan penambahan pada 10 Maret menjadi 132 buah.

Penambahan rumah sakit rujukan tersebut didasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 169 Tahun 2020 tentang Penetapan RS Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com