Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alokasikan 1 Juta Dollar AS, Wilmar Juga Ubah Pabriknya untuk Buat Hand Sanitizer

Kompas.com - 28/03/2020, 18:26 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wilmar Indonesia melalui program Wilmar Peduli, mengalokasikan 1 juta dollar AS atau sekitar Rp 14 miliar (kurs Rp 14.000 per dollar AS) untuk membantu pemerintah dalam menghadapi ancaman Covid-19 yang diperuntukkan bagi penyediaan test kit dan masker.

Perusahaan agribisnis tersebut juga mengubah salah satu jalur produksi pabriknya untuk memproduksi hand sanitizer dan sabun tangan cair untuk disumbangkan.

“Kami sangat prihatin dengan situasi saat ini dan ingin membantu pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi beban mereka selama periode yang sulit ini,” kata Country Head Wilmar Indonesia, Darwin Indigo melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (27/3/2020).

Baca juga: Ini 15 Orang Terkaya Indonesia Tahun 2019

Darwin menyebutkan, lockdown di sebagian besar wilayah di dunia mengakibatkan berbagai pihak kesulitan mencari dan mengirimkan alat pelindung diri (APD). Terkait hal itu, pihaknya telah mendedikasikan beberapa kapal minyak sawitnya yang kembali dari China untuk mengangkut APD, salah satunya masker.

“Ini adalah situasi yang luar biasa, kami mencari semua jalan yang mungkin dan salah satu cara tercepat adalah dengan menggunakan kapal kami yang akan kembali dari Tiongkok untuk membawa kembali barang-barang penting itu,” kata Darwin.

Wilmar juga mengubah lini produksinya untuk memproduksi sabun tangan cair dan hand sanitizer. Hal ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat memperoleh kebutuhan tersebut di tengah kelangkaan barang saat ini.

“Biasanya, kami tidak memproduksi hand sanitiser dan sabun cair di pabrik kami, namun karena persediaan barang-barang itu menjadi langka, kami telah memutuskan untuk mengubah jalur produksi kami, dan sekarang kami dapat memproduksi barang-barang tersebut, dan kami akan menyumbangkan semua produk itu," ujar dia.

Baca juga: Perusahaan Teknologi Papan Atas Ramai-ramai Sumbang Masker

Sumbangan itu akan didistribusikan melalui instansi pemerintah pusat dan daerah. Cara itu dinilai paling efektif dalam pendistribusian bantuan.

Darwin mengatakan, salah satu bagian terburuk dari kondisi saat ini adalah dampak pada ekonomi. Wilmar melalui Wilmar Peduli juga akan mendistribusikan Sembako (sembilan bahan pokok) kepada orang-orang yang paling terdampak.

“Kami telah menginstruksikan kepada semua kepala pabrik kami di seluruh Indonesia untuk mengalokasikan dan mendistribusikan pasokan sembako kepada orang-orang yang paling terpukul oleh situasi ini, dan untuk menghindari keramaian besar selama pendistribusian, kami akan bekerja dengan pemerintah setempat untuk mendistribusikan ini dari rumah ke rumah," tutur Darwin.

Selama periode ini, lanjut Darwin, sangat penting bagi semua pihak untuk saling menguatkan dan membantu. Wilmar akan terus memantau perkembangan situasi, dan siap mengalokasikan dana yang sama dan melakukan hal serupa pada semester kedua tahun ini.

"Kami berkomitmen untuk membantu pemerintah dan masyarakat untuk melewati kondisi suram ini," pungkas dia.

Baca juga: Bakrie Group Sumbang Rp 20 Miliar untuk Atasi Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com