Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Rumah Aja Bikin Keuangan Menipis? Cermat dalam Bertransaksi

Kompas.com - 22/04/2020, 18:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebaran virus corona mendorong pemerintah mengimbau masyarakat untuk beraktivitas di rumah.

Selain itu, perusahaan dan instansi pemerintahan pun telah memberlakukan kebijakan kerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi pegawainya. Demikian pula sekolah dan universitas yang memberlakukan kebijakan belajar di rumah.

Dengan aktivitas yang sepenuhnya dilakukan di rumah, tanpa sadar arus pemasukan dan pengeluaran pun terpengaruh.

Baca juga: Lazada: Ada Social Distancing, Belanja Online Meningkat

Bagi mereka yang diberhentikan atau dirumahkan oleh perusahaannya, mau tidak mau jadi kehilangan pemasukan bulanan.

Adapun yang masih mendapat gaji bulanan, tanpa sadar juga melakukan konsumsi yang tidak diperlukan, bahkan melebihi jatah hari biasa.

Namun, kita masih perlu melakukan transaksi harian dan bulanan seperti pembelian barang kebutuhan sehari-hari via online, pembayaran internet yang jadi penting selama work from home, atau sekadar top-up ojek online untuk beli makanan kesukaan.

Oleh karena itu, penting bagi kita intuk bertransaksi secara cermat selama masa pagebluk virus corona.

"Terkadang kita masih belum sadar kalau transaksi sehari-hari bisa menimbulkan biaya ekstra di saat sebenarnya bisa banget untuk dihemat," kata CEO aplikasi solusi finansial OY! Indonesia Jesayas Ferdinandus dalam keterangannya, Rabu (22/4/2020).

Baca juga: Visa: Masyarakat Indonesia Semakin Melek Transaksi Digital

Di masa yang tidak stabil ini, Yesayas mengingatkan masyarakat untuk bisa lebih bijak dalam bertransaksi termasuk mengatur keuangan dan terkontrol dengan baik.

“Salah satu pengeluaran sehari-hari yang dapat ditekan misalnya biaya transfer antar bank atau top up e-wallet, bayangkan jika sehari bertransaksi hingga 5 kali dan per transaksi dikenakan biaya hingga Rp 6.500 berapa banyak pemborosan yang terjadi? Apalagi kita akan sering melakukan pembelian online dan perlu melakukan top-up e-wallet atau e-money," ujar dia.

Oleh karena itu, imbuhnya, OY! menghadirkan fitur bebas biaya administrasi transaksi antar bank dan top up. Dengan demikian, pengguna bisa lebih mengefisienkan pengeluarannya.

OY! juga memudahkan pengguna untuk memantau pengeluaran dan pemasukan dari rekeningnya dengan fitur pintar Personal Financial Management (PFM).

Pengguna dapat melihat kemana uang mereka dikeluarkan sesuai dengan kategori peruntukannya, seperti kebutuhan makanan, belanja e-commerce, dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com