Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2019, Sequis Life Bukukan Laba Rp 759,2 Miliar

Kompas.com - 22/06/2020, 20:34 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Asuransi Jiwa Sequis Life (Sequis Life) membukukan laba bersih Rp 759,2 miliar sepanjang tahun 2019. Angka itu naik 24 persen dari Rp 613,9 miliar (yoy).

Adapun pendapatan premi Sequis Life mencapai Rp 3.429 triliun dan aset hingga Rp 18,8 triliun atau naik 2 persen dari Rp 18,4 triliun pada tahun 2018.

Presiden Direktur & CEO PT asuransi Jiwa Sequis Life Tatang Widjaja mengatakan, pertumbuhan yang positif ini didukung oleh keputusan perusahaan yang lebih banyak menempatkan dananya pada instrumen investasi bersifat lebih stabil dan aman.

Tercatat, sekitar 90 persen investasi Sequis ditempatkan pada instrumen obligasi pemerintah dan BUMN pada tahun 2019. Sedangkan sisanya ditaruh pada obligasi korporasi swasta.

Baca juga: Asuransi Sequis Life Catat Klaim Terkait Covid-19 Capai Rp 6,8 Miliar

"Hal ini demi meminimalisir risiko dan memberikan kepastian kepada para nasabah bahwa perusahaan mampu memenuhi kewajiban terhadap nasabah dan melindungi masa depan mereka dengan baik," kata Tatang dalam siaran pers, Senin (22/6/2020).

Sementara itu, rasio solvabilitas (Risk Based Capital/RBC) perusahaan berada di angka 599 persen. Angka ini lebih besar dari standar kecukupan modal yang ditetapkan oleh OJK.

Sepanjang tahun 2019, perusahaan mampu memenuhi kewajiban kepada nasabah melalui pembayaran klaim dan manfaat sesuai dengan ketentuan polis sebesar Rp 871,8 miliar atau meningkat 16 persen (yoy) dari Rp 750,7 miliar.

Kenaikan pembayaran klaim dan manfaat ini menjadi indikator bahwa masyarakat semakin membutuhkan perlindungan asuransi dan mempercayai Sequis sebagai perusahaan asuransi yang mampu melindungi kesehatan dan aset keluarga mereka.

Lebih lanjut, Tatang mengungkap tumbuhnya kinerja perseroan ditopang oleh produk Sequis Q Infinite Medcare Rider (SQIMC) yang diluncurkan tahun lalu.

Produk ini memberikan kontribusi terhadap pendapatan premi lebih dari Rp 182 miliar.

"Perusahaan akan terus melakukan inovasi yang beriorientasi pada nasabah sehingga nasabah bisa mendapatkan pelayanan yang lebih cepat dan efisien," pungkas Tatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com