Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chatib Basri Prediksi Bakal Muncul Masalah Baru Pada 2021

Kompas.com - 25/06/2020, 20:04 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Chatib Basri memprediksikan kondisi perekonomian tahun 2021 justru muncul masalah baru. Terutama dari para pelaku usaha.

"Benar enggak nih harapan setahun ke depan lebih baik? Riil problem kita itu sayangnya baru muncul 2021," ujarnya saat jadi pembicara di acara webinar, Kamis (25/6/2020).

Ia mengatakan, masalah tersebut berasal dari restrukturisasi kredit yang dilakukan oleh perbankan kepada korporasi dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Baca juga: Pejabatnya Jadi Tersangka Kasus Jiwasraya, OJK: Kami Dukung Proses Penegakan Hukum

Saat ini kata Chatib, perbankan berupaya menawarkan keringanan kredit hingga pinjaman modal dengan syarat yang ringan. Namun tahun depan ucapnya, perbankan dipastikan tidak akan memperpanjang lagi masa keringanan pinjaman tersebut.

"Kalau sekarang dia (pelaku usaha) restruktur, bisa diperpanjang sama bank. Tapi, nanti Maret 2021, tidak diperpanjang lagi. Dia betul-betul harus bayar. Saat itulah riil problemnya akan muncul di bank, di korporasi," kata dia.

Seperti diketahui, bila cicilan kredit tidak bisa dibayar, maka akan terjadi kredit macet. Ini akan ikut menekan keuangan bank. Bank bisa saja menurunkan bunga untuk meringankan nasabahnya.

Baca juga: 13 Manajer Investasi Jadi Tersangka Kasus Jiwasraya, Bagaimana Nasib Dana Nasabah?

Namun kata mantan Menteri Keuangan periode 2013-2014 itu, dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, bank juga enggan menurunkan bunga karena permintaan kredit sedang menurun drastis.

Saat ini kata dia, pemerintah harus menggenjot daya beli masyarakat lewat kebijakan fiskal yakni pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT). Namun pemberian BLT dinilai tak hanya cukup untuk masyarakat miskin saja.

"Masalahnya, diberikan pemerintah itu untuk kelompok miskin. Padahal yang diminta tinggal di rumah bukan hanya yang miskin tapi semua. Makanya saya bilang BLT tidak hanya diberikan orang miskin tapi lower middle income juga," ujarnya.

Baca juga: Harga BBM Tak Kunjung Turun, Menteri ESDM: Pertamina Punya Beban Berat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com