Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibayangi Ancaman Resesi, IHSG dan Rupiah Dibuka Melemah

Kompas.com - 03/08/2020, 09:37 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka pada zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (3/8/2020). Demikian juga dengan mata uang garuda yang dibuka melemah tipis.

Melansir data RTI, pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 5.090,29 atau turun 59,33 poin (1,15 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 5.149,62.

Sebanyak 112 saham melaju di zona hijau dan 198 saham di zona merah. Sedangkan 130 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 973,9 miliar dengan volume 930,8 miliar saham.

Baca juga: BI Sempurnakan Aturan GWM Rupiah dan Valas, Berlaku 1 Agustus

Sementara bursa saham Asia pagi ini bervariasi. Indeks Nikkei Tokyo menguat 1,94 persen dan indeks komposit Shanghai naik 0,69 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,87 persen dan indeks Strait Times terkoreksi 1 persen.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan,  IHSG mendapat sentimen negatif dari kekawatiran dampak resesi global yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Amerika Serikat yang kini memasuki resesi setelah pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun 2020 yang dirilis -32,9 persen. Namun lebih baik daripada perkiraan pasar -34,7 persen,” kata Hans kepada Kompas.com.

Sementara itu, mengutip data Bloomberg pukul 09.12 WIB rupiah berada pada level Rp 14.602 per dollar AS atau melemah tipis 2 poin (0,02 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level Rp 14.600 per dollar AS.

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, pagi ini terlihat dollar masih menguat terhadap nilai tukar emerging markets karena kekhawatiran pasar masih meninggi terhadap penularan virus Covid-19 di seluruh dunia yang bisa menghambat pemulihan ekonomi global.

Beberapa negara melaporkan terjadinya gelombang kedua seperti di Vietnam, Jepang, Tiongkok, Hongkong, Australia, negara-negara di Eropa dll.

Di sisi lain, yield obligasi pemerintah AS tenor AS kembali mendapatkan tekanan yang berarti meningkatnya permintaan terhadap obligasi tersebut. Yield obligasi tersebut menyentuh level terendah baru sejak Maret 2020 di 0,522 persen akhir pekan lalu.

“Ini mengindikasikan banyak pelaku pasar yang masuk ke aset aman, rupiah berpotensi melemah,” ungkap Ariston.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.700 per dollar AS sampai dengan Rp 14.500 per dollar AS.

Baca juga: Investasi Saham, Kinerja Investor Perempuan Lebih Baik daripada Pria?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com