Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Deflasi Jadi Bukti Daya Beli Menurun

Kompas.com - 03/08/2020, 18:11 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi pada Juli 2020 sebesar 0,10 persen.

Deflasi Juli 2020 membuat inflasi selama Januari hingga Juli (year to date/ytd) sebesar 0,98 persen dan 1,54 persen secara tahunan.

Bahkan kepala BPS Suhariyanto menyebut, inflasi pada 2020 merupakan yang terendah sejak tahun 2000. Pada saat itu, Indonesia mengalami inflasi secara tahunan sebesar 1,2 persen.

Baca juga: Terjadi Deflasi 0,10 Persen pada Juli 2020, Ini Penyebabnya

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, deflasi pada Juli 2020 menunjukkan masih rendahnya daya beli masyarakat sejak dihantam pandemi Covid-19.

Masyarakat berpenghasilan menengah dan menengah ke bawah terkena dampak yang signifikan dari kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah.

Akibatnya, pendapatan menurun dan daya beli masyarakat semakin jatuh. Belum lagi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan.

"Ini disebabkan oleh masih rendahnya daya beli masyarakat menengah serta menengah ke bawah sehingga tingkat permintaan komponen ini juga berkurang," kata Josua kepada Kompas.com, Senin (3/8/2020).

Baca juga: Pengusaha: Insentif Pemerintah Harus Fokus ke Konsumen untuk Pacu Daya Beli

Sementara itu, perilaku konsumen masyarakat berpenghasilan menengah ke atas cenderung menahan konsumsi. Mereka lebih memilih menabung dan mempertimbangkan kasus Covid-19 yang masih mengalami peningkatan dan belum adanya kepastian vaksin.

"Masyarakat berpenghasilan menengah ke atas pun terlihat menahan belanja durable goods seperti otomotif, pakaian, dan perlengkapan rumah tangga, mengantisipasi berapa lama kondisi COVID-19 ini dapat tertangani dengan tuntas," papar Josua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com