Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Jadi Klaster Covid-19, Erick Thohir Ingatkan Pengusaha

Kompas.com - 03/09/2020, 15:02 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pabrik industri di beberapa daerah menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Menanggapi hal itu, Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir meminta para pemilik pabrik membantu pemerintah dalam menegakkan protokol kesehatan di dalam pabrik.

“Jadi, pemilik pabrik juga harus membantu pendisiplinan ini, tidak bisa semua tergantung ke pemerintah,” ujar Erick dalam konferensi pers virtual, Kamis (3/9/2020).

Baca juga: Anggaran Infrastruktur Lebih Tinggi dari Kesehatan, Faisal Basri Sentil Pemerintah

Bahkan, pria yang juga menjabat Menteri BUMN ini mengancam akan menutup suatu pabrik jika tak menerapkan protokol kesehatan.

“Kalau pemilik pabrik tidak sayang dengan karyawannya, yang mestinya tadi shift-nya bisa dibagi dua tetap jadi satu, hanya mengejar income. Nah, ini saya rasa konsekuensinya juga harus dipertimbangkan, bukan enggak mungkin ya pabriknya ditutup,” kata Erick.

Kendati begitu, Erick mengatakan, pemerintah tak akan lepas tangan dalam menekan penyebaran Covid-19. Salah satu upaya yang tengah dilakukan pemerintah, yakni penyediaan vaksin Covid-19.

Baca juga: Soal Vaksin Mandiri, Erick Thohir: Bukan Berarti yang Bayar Didahulukan

“Apakah kami hanya meminta pertolongan dari pemilik pabrik? Tidak. Karena itu, kita terus berupaya mencari solusi. Apa yang namanya vaksin, apa yang namanya terapi penyembuhan, yang kemarin bicara obat herbal, obat titik-titik. Obat apa pun selama bisa menolong rakyat ya alhamdulillah,” ucap dia.

Sebelumnya, sejumlah pabrik di Kabupaten Bekasi menjadi klaster penyebaran Covid-19 sejak fase kenormalan baru atau new normal dijalankan pemerintah.

Kasus Covid-19 muncul secara berurutan seusai pemerintah melonggarkan PSBB.

Sejak 8 Juli lalu, sebanyak 423 karyawan di lima pabrik industri di Kabupaten Bekasi terpapar Covid-19. Rata-rata mereka berstatus orang tanpa gejala (OTG).

Baca juga: Bos BCA: Uang Dicuri Hacker, Akan Kami Ganti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com