Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Minus 2 Persen

Kompas.com - 07/09/2020, 14:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara memperkirakan ekonomi kuartal III minus 2 persen.

Dia memperkirakan, minusnya pertumbuhan kuartal III 2020 disebabkan karena rendahnya konsumsi/daya beli masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

"Pertumbuhan kita sebelumnya (kuartal II) -5,32 persen. Kita siap-siap (di kuartal III 2020) bisa minus 2 persen," kata Tirta melalui konferensi video, Senin (7/9/2020).

Baca juga: Resesi di Depan Mata, Ini 4 Hal yang Perlu Dipersiapkan

Tirta mengungkap, menurunnya daya beli akibat pandemi Covid-19 tak lepas dari melebarnya angka pengangguran dan kemiskinan.

Tercatat sejak pandemi Covid-19 melanda, ada penambahan 4,86 juta penduduk miskin baru. Belum lagi jajaran karyawan yang terkena PHK besar-besaran. Setidaknya, sebanyak 22 persen kepala keuangan kehilangan mata pencaharian.

Berdasarkan asumsi makro, pengangguran meningkat antara 3-5 juta orang dan kemiskinan meningkat hampir 2-5 juta orang. Mereka yang tidak lagi memiliki pekerjaan, harus merelakan tabungannya untuk mempertahankan daya beli.

Begitu pula dengan para pengusaha. Tercatat, 48 persen pengusaha sudah menggunakan uang tabungannya untuk dapat bertahan hidup.

"Banyak rumah tangga yang mengalami kesulitan keuangan, tidak ada mata pencaharian dan mereka mulai memakan tabungan untuk mempertahankan hidup. Apakah dengan demikian kita menyerah? Kita tidak harus menyerah begitu saja," pungkasnya.

Baca juga: Australia Alami Resesi Pertama dalam Hampir 30 Tahun

Jika pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III 2020 masih terkontraksi, Indonesia artinya resmi memasuki jurang resesi.

Secara teknikal, resesi bisa diartikan sebagai pertumbuhan ekonomi yang berturut-turut mencatatkan minus selama 2 kuartal.

Sebelumnya di kuartal II 2020, BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi terkontraksi -5,32 persen.

Secara kuartalan, ekonomi terkontraksi 4,19 persen dan secara kumulatif terkontraksi 1,26 persen. Kontraksi ekonomi itu lebih tinggi dari proyeksi pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com